Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lahan Mulai Terbakar, Sumsel Segera Tetapkan Siaga Karhutla

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menetapkan status siaga darurat karhutla karena kemarau diprediksi lebih panjang.
  • Empat daerah di Sumsel sudah berstatus siaga, dengan 10 titik kebakaran terjadi di dua kabupaten.
  • Kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibanding tahun lalu, dengan puncak musim kemarau diprediksi terjadi di Agustus hingga September.

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sepakat akan menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam waktu dekat. Keputusan itu diambil setelah ada dua kabupaten di Sumsel yang menetapkan lebih dulu status siaga dengan pertimbangan beberapa parameter terkait kondisi kemarau yang melanda.

"Parameternya sudah cukup dengan beberapa indikator seperti analisis BMKG terkait potensi cuaca, munculnya hotspot (titik panas) dan kejadian kebakaran yang terjadi dibeberapa daerah di Sumsel," ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Selasa (3/6/2025).

1. Kebakaran sudah terjadi di dua wilayah di Sumsel

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Iqbal menerangkan, sudah ada empat daerah yang mentapkan status siaga seperti Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan Musi Banyuasin (Muba). Pihaknya mencatat sejauh ini sudah ada tiga daerah yang berstatus rawan karhutla.

"Dari pantauan kami karhutla sudah terjadi di 10 tempat di dua kabupaten, satu titik di Prabumulih dan sembilan titik di Ogan Ilir," jelas dia.

2. Proses status siaga masih dalam proses pengurusan administrasi

Proses pemadaman karhutla di Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Iqbal menerangkan, status siaga karhutla tersebut dilakukan lebih awal lantaran pihaknya harus menyiapkan antisipasi karhutla. Menurutnya, proses tahapan penetapan status siaga sedang berproses di Biro Hukum Pemprov Sumsel.

"Sesuai intruksi pak Gubernur Sumsel sekecil apapun potensi api harus dipadamkan," jelas dia.

3. Puncak kemarau terjadi Agustus-September

Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Iqbal pun mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar apel siaga bersama pembuatan posko bersama penanggulangan Karhutla. Berdasar prediksi, kemarau pada tahun ini diperkirakan akan lebih panjang dibanding 2024 lalu sehingga potensi kebakaran lahan diperkirakan dapat meningkat.

"BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dibandung tahun kemarin namun tidak lebih kering dibanding 2023. Puncaknya musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi di Agustus hingga September," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Rangga Erfizal
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us