Kenaikan Harga Cabai Diklaim Karena Efek Masa Panen

- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel mengungkapkan kenaikan harga cabai disebabkan faktor belum masuknya musim panen dan permintaan menjelang Ramadan.
- Pemprov Sumsel akan menggelar pasar murah dan ajak masyarakat menanam sendiri untuk tekan harga cabai yang kini mencapai Rp95-100 ribu per kg.
- Plt Gubernur Sumsel Cik Ujang akan menggelar pasar murah untuk menekan kenaikan harga bahan pokok, sementara harga kebutuhan pokok masih terbilang stabil.
Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan (Sumsel) Ruzuan Effendi mengungkapkan, kenaikan harga cabai di Sumsel disebabkan oleh faktor belum masuknya musim panen di Sumsel. Kondisi ini juga dinilai efek jelang Ramadan saat permintaan cabai akan mengalami peningkatan khususnya harga cabai burung.
"Kenaikan cabai biasa terjadi jelang Ramadan, karena banyak permintaan dari biasanya. Lalu untuk cabai ini memang baru banyak panen di Maret," ungkap Ruzuan, Rabu (26/2/2025).
1. Pemprov Sumsel ajak masyarakat tanam cabai dari rumah

Ruzuan menjelaskan, berbagai upaya untuk menekan harga cabai di pasaran akan dilakukan Pemprov Sumsel dengan menggelar sejumlah pasar murah di beberapa pasar. Selain itu, pihaknya tak henti mengajak masyarakat untuk melakukan upaya menanam cabai sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Saat ini kenaikan harga cabai burung di Sumsel berada dikisaran harga Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kg dari harga normal dikisaran harga Rp60 ribu per kg. Sedangkan harga cabai rawit saat ini berada diharga Rp50 ribu per kg.
"Sebenernya dari jauh-jauh hari kita sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman yang diinginkan, misal cabai, sayuran dan lain-lain," jelas dia.
2. Pemprov akan gelar pasar murah hadapi kenaikan harga

Hal senada disampaikan oleh Plt Gubernur Sumsel Cik Ujang yang menyampaikan akan menggelar pasar murah sebagai langkah untuk menekan kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan.
"Pasti kita adakan pasar murah jika harga di pasar terus mengalami kenaikan," jelas Cik Ujang.
3. Klaim harga bapok masih stabil

Cik Ujang menilai, sejauh ini harga kebutuhan pokok di Sumsel masih terbilang stabil. Pihaknya mencatat kenaikan harga masih dikisaran harga Rp2.000 hingga Rp3.000 untuk sejumlah bahan pokok.
"Apalagi kalau cabai burung mengalami (peningkatan harga) tinggi mungkin karena cabainya pedas akhirnya tinggi," jelas dia.