Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Karhutla, Perkebunan di Sumsel Diminta Awasi HGU Masing-Masing

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Intinya sih...
  • BPBD dan DLHP Sumsel cek kesiapsiagaan perusahaan perkebunan dan perhutanan terkait penanganan Karhutla di wilayah HGU.
  • 40-50 perusahaan wajib melindungi wilayah HGU dan area sekitar dalam radius lima kilometer untuk mencegah kebakaran.
  • Tujuh wilayah di Sumsel masuk kategori titik rawan Karhutla, terutama wilayah gambut yang rentan terbakar akibat suhu udara panas dan minim curah hujan.

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel akan melakukan pengecekan kesiapsiagaan disejumlah perusahaan perkebunanan dan perhutanan di Sumsel. Pengecekan tersebut terkait, kesiapan alat dan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Hak Guna Usaha (HGU).

"Pengecekan masih berlangsung, untuk memastika kesiapan (penanganan karhutla). Ada ketentuan mengenai peralatan, perlengkapan dan jumlah personel khusus yang wajib disiapkan sesuai luas HGU," ungkap Ketua BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Selasa (13/5/2025).

1. Aktivitas di lahan HGU masuk perhatian khusus

Proses pemadaman api Karhutla di wilayah Ogan Ilir (Dok: Manggala Agni)

Iqbal menerangkan, ada sekitar 40-50 perusahaan perkebunan dan perhutanan yang beroperasi di Sumsel. Menurutnya, perusahan yang ada wajib melindungi wilayah HGU sekaligus area sekitar dalam radius lima kilometer.

"Kami berharap juga kepada masyarakat yang memanfaatkan lahan HGU untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran," ungkap dia.

2. Banyak perusahaan kolaps

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Iqbal mencatat, ada perusahaan yang sudah beroperasi sehingga ada lahan HGU yang sudah tidak terawasi. Kondisi ini dapat memicu kebakaran jika tidak terawasi dengan pasti.

"Beberapa perusahaan kolaps sehingga lahan tidak lagi diawasi. Sementara izin usahanya masih berlaku. Ini menjadi tantangan karena lahan tersebut rawan terbakar," jelas dia.

3. Tujuh daerah siaga karhutla

Ilustrasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatra. (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tahun ini ada tujuh wilayah yang masuk dalam kategori titik rawan karhutla meliputi, OKI, Muba, Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara. Sejumlah wilayah berpotensi terbakar sehingga perlu upaya antisipasi dini terutama di wilayah dengan bentang alam gambut.

"Wilayah gambut seperti OKI, Muba, sebagian Muara Enim dan Banyuasin jadi perhatian utama. Demikian juga dengan wilayah jalan lintas dan tol di wilayah Ogan Ilir, serta Mura dan Muratara," jelas Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan wilayah Sumatra, Ferdian Krisnanto.

Menurutnya, beberapa wilayah mulai merasakan suhu udara yang panas dan minim curah hujan. Hal ini meningkatkan potensi kebakaran akibat bahan bakar alami seperti daun kering dan gambut yang mudah terbakar.

"Beberapa kabupaten sudah mulai terasa panas dengan jarak hari tanpa hujan yang semakin panjang. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan lebih tinggi dari semua pihak," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Rangga Erfizal
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us