Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kapolsek Negara Batin Ditembak Peluru Tembus Paru-Paru dan Jantung

IMG-20250707-WA0006.jpg
Sidang lanjutan penembakan tiga anggota polisi di Pengadilan Militer 1-04 Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)
Intinya sih...
  • AKP Anumerta Lusiyanto diketahui ditembak dari jarak jauh
  • Peluru bersarang di iga korban, menembus paru-paru dan jantung

Palembang, IDN Times - Kapolsek Negara Batin, Way Kanan AKP Anumerta Lusiyanto tewas usai menerima tembakan pada bagian dada. Korban mengalami pendarahan hingga menyebabkan dirinya meninggal dunia. Hal tersebut disampaikan dokter Forensik RS Bhayangkara Lampung, Cathrina Andriyani yang menyebutkan, peluru yang ditembakkan menembus organ vital korban.

Dalam pemeriksaan terhadap jasad korban diperkirakan dirinya meninggal tak lama setelah mendapat tembakan atau sekitar 12 jam sebelum proses autopsi berlangsung.

"Korban meninggal dengan masuknya benda asing yang menyebabkan pendarahan. Hal paling vital menyebabkan korban meninggal dunia tembusnya proyektil melewati paru dan jantung," ungkap Cathrina, di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (7/7/2025).

1. Korban ditembak dari jarak jauh

IMG-20250707-WA0013.jpg
Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Saat jasad pertama tiba, tim forensik yang memeriksa tidak menemukan ada darah keluar dari tubuh korban karena proyektil bersarang di tubuh korban. Tim forensik yang menemukan proyektil dan bekas luka mendapati ada resapan pada dada kanan, sela iga kanan, lalu luka robek pada serambi kanan jantung, paru, dan pendarahan pada usus halus dan besar.

"Sebab kematian ada pendarahan di dua rongga dada. Diperkirakan penembakan dilakukan dari jarak jauh," jelas dia.

2. Peluru bersarang di iga korban

IMG-20250707-WA0003.jpg
Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Cathrina memastikan bahwa proyektil yang bersarang tidak tembus dari tubuh korban. Proyektil tersebut pecah saat menembus tubuh korban hingga proses autopsi dilakukan dengan bukti proyektil 1,7 sentimeter dengan lebar bagian bawah 6 milimeter.

"Peluru tidak keluar karena bersarang di iga 12 kiri bagian belakang," jelas dia.

3. Kondisi tubuh korban sebelum di autopsi

IMG-20250707-WA0001.jpg
Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Cathrina juga menyebutkan tubuh korban kaku dan terdapat lebam di tubuhnya. Lebam tersebut berasal dari kondisi normal saat korban dinyatakan meninggal dunia.

"Dari sisi forensik pemeriksaan untuk memastikan orang meninggal dunia dapat dilihat dari bola mata, detak nadi dan ekg serta lebam mayat pada posisi terbawahnya," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us