Kapal Motor Pengangkut Pupuk Terbalik di Sungai Musi

14 Agu 2020, 19:03 WIB

KM Ceria 8 terbalik di sungai Musi (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Kapal Motor (KM) Ceria 8 yang mengangkut pupuk curah dari Kota Semarang, karam di perairan Sungai Musi tepatnya di kawasan 16 Ulu Palembang, Jumat (14/8/2020) pukul 02.30 WIB.

Kejadian kapal terbalik itu dikabarkan Kasat Polair Polrestabes Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno. Menurutnya, kapal awalnya mengalami kemiringan kemudian air dari sungai langsung masuk ke dek kapal.

"Diduga lantaran kapal miring dan air masuk ke dalam kapal. Hal itu membuat kapal miring," ujar Cahyo Yudo Winarno, Jumat (14/8/2020).

1. Kapal terendam air 160 sentimeter

Kapal yang terbalik di Sungai Musi (IDN Times/Istimewa)

Dari informasi yang dihimpun, nahkoda KM Ceria 8 bernama Suhendrik sudah mengetahui ada yang tidak beres dengan kapalnya sekitar pukul 01.00 WIB. Dirinya mengetahui posisi kapal miring ke kanan sebanyak 5 derajat, kemudian di adakan sonding balas ke 4 derajat.

"Saat itu diketahui pukul 01.15 WIB, dari dalam kamar mesin kapal sudah terendam air setinggi 160 sentimeter," jelas dia.

2. Seluruh awak kapal dan nahkoda selamat

Bangkai kapal pengangkut pupuk asal semarang yang terbalik (IDN Times/Istimewa)

Lanjutnya, pada pukul 02.10 WIB nahkoda kM Ceria 8 meminta bantuan kepada TB Tanjung Buyut 2 melalui Radio Marine (channel 12) untuk mengevakuasi awak berjumlah 15 orang. Awak kapal berhasil dipindahkan, dan kapal mulai terbalik ke perairan dangkal Sungai Musi.

Lalu sekitar pukul 05.15 WIB, KM Ceria 8 benar-benar tenggelam dan terbalik ke dasar Sungai Musi.

"Saat ini para awak kapal telah kita ambil keterangan mengenai kapal terbalik itu," jelas dia.

3. Terbaliknya kapal tidak ganggu lalu lintas kapal

Kapal pengangkut pupuk yang terbalik di perairan sungai Musi (IDN Times/Istimewa)

Yudho pun menilai, terbaliknya kapal pengangkut pupuk di Sungai Musi itu sedang dalam proses evakuasi. Pihaknya mengatakan, kejadian ini tidak mengganggu lalu lintas kapal.

"Mobilitas pelayaran kapal penumpang maupun muatan tidak terganggu, meski ada kejadian ini," tutup Yudo.