Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi stok beras di Gudang Bulog.(IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi stok beras di Gudang Bulog.(IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • FP diduga menjual 9 ton beras Bulog ke toko untuk keuntungan pribadi

  • Kepala Dinas Ketahanan Pangan membenarkan pemeriksaan terhadap FP oleh polisi

  • Polisi masih melakukan verifikasi terhadap saksi dan barang bukti dalam kasus penyalahgunaan beras Bulog

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Empat Lawang, IDN Times - Seorang ASN di Empat Lawang berinisial FP berurusan dengan pihak kepolisian. Itu karena diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan beras Bulog untuk diperjualbelikan demi keuntungan pribadi.

Beras yang seharusnya disalurkan untuk masyarakat dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) malah dijual ke sejumlah toko. Diketahui FP menjabat sebagai Kepala Bidang di Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Empat Lawang.

1. Ada 9 ton beras Bulog yang diduga dijual ke toko

Ilustrasi beras Bulog. (dok. Humas Perum BULOG tahun 2023)

Awalnya FP sempat mengajukan permohonan beras Bulog sebanyak 10 ton atas nama Program GPM di wilayah Kabupaten Empat Lawang. Namun, diduga hanya sebagian kecil beras yang benar-benar disalurkan dalam kegiatan GPM. Sementara sekitar 9 ton lainnya dijual ke toko-toko demi keuntungan pribadi.

Sebelumnya, FP beserta satu unit truk bermuatan beras SPHP Bulog telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Empat Lawang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

2. Kadis Ketahanan Pangan benarkan ada staf diperiksa polisi

Ilustrasi beras (medicalnewstoday.com)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Noperman Subhi, membenarkan jika FP saat ini menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Namun ia belum memberikan keterangan lebih lanjut dugaan penyelewengan kewenangan yang dilakukan bawahannya tersebut.

"Benar ada staf kami yang diperiksa. Sebagai warga negara yang baik, kita harus taat terhadap proses pemeriksaan dan mendukung penuh proses hukum yang berjalan," ujarnya Sabtu (23/8/2025).

3. Polisi masih verifikasi para saksi dan barang bukti

ilustrasi beras (pexels.com/eva)

Kasatreskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman mengatakan, kasus ini masih dalam tahap verifikasi pengaduan masyarakat.

"Itu bukan penangkapan. Masih tahap verifikasi dumas dan saksi-saksi. Belum bisa kami simpulkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan saksi, ahli, serta pengumpulan dokumen-dokumen terkait. Setelah itu baru akan digelar untuk diambil kesimpulan," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team