Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Guru SMP di Palembang Disekap dan Diancam Dibunuh oleh Honorer

Ilustrasi kekerasan pada perempuan (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Guru SMP Negeri disekap dan diancam akan dibunuh oleh guru honorer di Palembang
  • Pelaku Tedy mengancam korban Marlita dengan senjata tajam setelah mempertanyakan gaji temannya yang belum dibayar
  • Marlita mengaku ketakutan dan histeris selama disekap, serta aksi teror pelaku merugikan guru dan murid di sekolah

Palembang, IDN Times - Marlita Yuana (55) seorang guru SMP Negeri di Palembang disekap oleh guru honorer Tedy Tanjung (30) di ruangan hingga diancam akan dibunuh. Pihak sekolah pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang dan petugas langsung menangkap Tedy.

Diketahui, Marlita merupakan guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Sedangkan Tedy adalah guru honorer yang mengajar olahraga di sekolah yang sama.

1. Korban diancam dengan sajam

Ilustrasi Mengancam (IDN Times/Mardya Shakti)

Kapolsek Ilir Barat I Palembang, AKP Ricky Mozam mengatakan, Tedy mengancam korban Marlita dengan menggunakan senjata tajam sehingga membuat Marlita ketakutan.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku Tedy nekat hendak menganiaya korban usai mempertanyakan gaji seorang temannya sebagai honorer yang belum dibayarkan," ujar Ricky, Selasa (4/2/2025).

2. Diduga masalah honor yang belum dibayar

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Namun pelaku tidak mendapatkan jawaban yang jelas sehingga membuatnya marah dan terus meneror korban. Diduga awalnya motif pelaku menagih honor temannya yang tidak dibayarkan oleh korban, karena selama ini korban yang bertugas mencatat gaji honorer. 

"Kami masih melakukan pengembangan adanya dugaan motif lain. Kami juga sudah menyita sajam yang digunakan pelaku untuk mengancam korban," jelasnya.

3. Korban ketakutan dan memilih tak datang ke sekolah

Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Rupanya perselisihan antara Marlita dan Tedy ini sudah berlangsung cukup lama. Bahkan dari pengakuan korban, pelaku sempat mengancam akan menembak dirinya.

"Aksi tersebut berhasil dihalangi rekan sesama guru lainnya, merasa ketakutan korban memilih untuk tidak menampakkan diri di sekolah sementara selama beberapa hari terakhir," ungkapnya.

4. Pelaku mengganjal pintu ruang guru

ilustrasi kekerasan (pexels.com/yan)

Sementara itu, korban Marlita mengaku bahwa saat kejadian berlangsung sekitar pukul 06.00 WIB, pelaku langsung datang menemuinya di ruangan dan memaksa korban untuk tidak keluar. 

"Dia mengganjal pintu ruangan guru dan langsung memarahi saya, bahkan bilang mau mencabut nyawa saya," ucap Marlita.

Selama disekap itu, pelaku mengeluarkan semua kata-kata kekesalannya. Pelaku juga menunjukkan sajam yang diduga untuk membunuh korban.

"Saya ketakutan dan histeris setiap tahu dia mencari saya di sekolah, bahkan guru dan murid juga dirugikan karena aksi teror tersebut. Akibatnya konsentrasi saya untuk mengajar jadi hilang," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Yuliani
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us