Gubernur Sumsel Herman Deru ingin mengaktifkan kembali Siskamling dan Pos Ronda di Sumsel untuk meminimalisir aksi kriminalitas.
Deru akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan masyarakat guna menciptakan keamanan bersama dan mendorong agar kegiatan ronda kembali diaktifkan.
Ia menilai siskamling melalui pos ronda di setiap kampung masih efektif untuk meningkatkan keamanan warga, menyayangkan bahwa sistem tersebut mulai banyak ditinggalkan masyarakat.
Palembang, IDN Times - Maraknya aksi kriminalitas di lingkungan tempat tinggal hingga jalanan sepekan terakhir membuat Gubernur Sumsel Herman Deru mengkaji kembali pengetatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Sumsel.
"Ini menjadi PR kita bersama, baru saja kemarin sopir dibunuh di Simpang Macan Lindungan, lalu ada lagi perampokan di toko kerupuk," ungkap Herman Deru, Jumat (28/11/2025).
Deru menjelaskan, permasalahan ini akan dikoordinasikan dengan aparat kepolisian dan masyarakat untuk meminimalisasi tindak kejahatan serupa. Kejadian ini dinilai tidak boleh berulang untuk menciptakan keamanan bersama.
"Ini akan kita bicarakan dengan aparat penegakan hukum, dengan pihak kepolisian. Termasuk juga dengan masyarakat," jelas dia.
Herman Deru menilai, siskamling melalui pos ronda di setiap kampung masih efektif untuk meningkatkan keamanan warga. Ia menyayangkan sistem tersebut mulai banyak ditinggalkan masyarakat dan mendorong agar kegiatan ronda kembali diaktifkan.
"Jadi, sistem poskamling, suka tidak suka harus kita jalankan lagi," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, dalam sepekan terakhir terjadi sejumlah kasus kriminalitas yang memprihatinkan di Palembang. Kasus pertama terjadi di Simpang Empat Macan Lindungan, saat seorang sopir truk asal Lampung tewas mengenaskan setelah menjadi korban pemalakan dan ditusuk pelaku dengan senjata tajam.
Sehari setelah kejadian tersebut, seorang pengusaha kerupuk di Palembang ditemukan tewas mengenaskan setelah dirampok dan dibunuh di tempat usahanya. Kasus ini mendapat atensi serius dari kepolisian karena pelaku hingga kini masih dalam pengejaran.