Deretan Paslon di Pilkada Sumsel yang Punya Hubungan Keluarga

- Ada 47 pasangan calon di Pilkada Sumsel
- Empat pasangan memiliki hubungan kekerabatan
- Cik Ujang-Lidyawati, Joncik-Hepy, Mawardi-Panca, Herman Deru-Lanosin
Palembang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 47 pasangan calon (Paslon) di Pilkada Sumsel. Menariknya, empat tercatat sebagai pasangan suami istri, dua calon merupakan kakak dan adik serta bapak dan anak.
KPU selaku penyelenggara pemilihan tak melarang calon yang memiliki hubungan kekerabatan untuk maju dalam pemilihan. Ada yang melanjutkan jabatan sebelumnya, ada juga yang maju berbeda daerah.
Berikut IDN Times merangkum enam calon kepala daerah di Sumsel yang memiliki hubungan kerabat di Pilkada kabupaten, kota dan provinsi.
1. Cik Ujang-Lidyawati Calon Wakil gubernur Sumsel dan Bupati Lahat

Cik Ujang memastikan diri maju sebagai Calon Wakil Gubernur Sumsel. Dirinya tidak maju untuk periode kedua di Lahat setelah digandeng Herman Deru untuk maju di Pilgub Sumsel 2024. Cik Ujang sendiri sudah malang melintang di legislatif Lahat sebelum terpilih menjadi Bupati Lahat 2018-2023 lalu.
Sebelum terjun di dunia politik, Cik Ujang merupajan seorang pengusaha yang aktif di Lahat. Dirinya menikah dengan Lidyawati dan dikarunia tiga anak. Sepak terjang Cik Ujang, di dunia politik Sumsel cukup baik. Dirinya dipercaya DPP Demokrat untuk menjadi Ketua DPD Demokrat Sumsel.
Setelah digandeng Herman Deru, Cik Ujang melepas rencananya maju kembali di Pilbup Lahat. Sang istri yang sempat menjadi ketua TP PKK Lahat 2018-2023 diplot menjadi calon Bupati Lahat 2025-2029.
Sang istri, Lidyawati memutuskan maju di Pilkada Lahat dan diusung oleh Partai Demokrat, Nasdem, PAN, PBB dan PKS. Lidyawati pun berpasangan dengan Heryanto yang sebelumnya menjadi Wakil Bupati Lahat 2018-2023 mendampingi Cik Ujang.
2. Joncik Muhammad-Hepy Safriani calon Bupati Empat Lawang dan Wali Kota Pagar Alam

Calon berikutnya yang memiliki hubungan kekerabatan adalah Joncik Muhammad-Hepy Safriani. Berbeda dengan Cik Ujang-Lidyawati, Hepy tak melanjutkan langkah sang suami melainkan maju sendiri di Pilkada Pagar Alam sebagai calon Wali Kota.
Sang suami Joncik Muhammad maju sebagai Bupati Empat Lawang untuk maju pada periode kedua 2025-2029. Joncik memastikan diri maju melawan kotak kosong di Pilkada Empat Lawang usai calon lawannya tak memenuhi syarat pendaftaran. Sedangkan istrinya Hepy Safriani akan menghadapi petahana Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni-Alfikriansyah.
Sebelum maju sebagai Bupati Empat Lawang, Joncik merupakan seorang aktivis kampus saat menempuh pendidikan di Fakultas Geografi UGM. Dirinya bahkan sempat menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Yogyakarta. Selepas menempuh pendidikan, Joncik kembali ke Sumsel dan menjadi anggota DPRD Lahat pada tahun 1999.
Setelah pemekaran wilayah, dirinya pun kembali menjadi anggota DPRD di Kabupaten Empat Lawang, hingga akhirnya menjadi anggota DPRD Sumsel. Berbeda dengan sang suami Hepy Safriani merupakan seorang birokrat. Dirinya senpat menjadi Pj Bupati Empat Lawang sebelum memutuskan terjun dalam politik.
Joncik Muhammad maju bersama pasangannya A Rifai di Pilkada Enpat Lawang. Keduanya diusung Partai Demokrat, PDIP, PAN, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKS, PSI dan Gelora. Sedangkan Hepy Safriani-Efsi diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, dan PBB.
3. Mawardi Yahya-Panca Wijaya calon Gubernur Sumsel dan Bupati Ogan Ilir

Calon berikutnya yang memiliki hubungan kekerabatan adalah Mawardi Yahya dan Panca Wijaya Akbar. Mawardi maju sebagai calon Gubernur Sumsel sedangkan Panca maju sebagai Bupati Ogan Ilir.
Panca merupakan anak kelima Mawardi Yahya. Dirinya maju untuk periode kedua di Ogan Ilir sedangkan Mawardi maju sebagai gubernur dimana sebelumnya merupakan Wakil Gubernur Sumsel 2018-2023.
Mawardi mengawali karir sebagai politisi pasca reformasi pada tahun 1999. Dirinya sempat menjadi anggota legislatif di Ogan Komering Ilir (OKI) 1999-2004, dan anggota legislatif Ogan Ilir 2004-2005. Enam tahun berkecimpung di legislatif, Mawardi Yahya maju menjadi Bupati Ogan Ilir 2005-2015.
Sementara Panca Wijaya Akbar merupakan sosok yang baru di dunia politik. Dirinya menjadi politisi termuda yang jadi kepala daerah di Sumsel pada 2020 diusia belum genap 30 tahun.
Sebelum mengikuti jejak orang tua dan kakaknya terjun ke politik, Panca merupakan sosok pengusaha. Dirinya dipercaya mengelola bisnis keluarga sebagai Direktur Utama PT Limbersa.
Dirinya bahkan sempat menjabat sebagai Manager Operasional perusahaan daerah PT Sumsel Energi Gemilang di tahun 2019. Dipengurusan KONI Sumsel 2019-2024, dirinya juga dipercaya menjadi Ketua Bidang Hukum.
Mahawardi berpasangan dengan RA Anita Noeringhati usai diusung Partai Gerindra, Golkar, PKB, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PAN dan PPP. Sedangkan Panca Wijaya maju bersama Ardani melawan kotak kosong usai diusung Gerindra, PDIP, Nasdem, PKS, PPP, Demokrat, PKB, Hanura, Gokar, PAN, Gelora, Buruh, PBB, Garuda, PSI, Perindo dan Ummat.
4. Herman Deru-Lanosin Calon Gubernur Sumsel dan Bupati OKU Timur

Selanjutnya ada Petahana Gubernur Sumsel Herman Deru dan adik Kandungnya Lanosin yang merupakan petahana Bupati OKU Timur. Keduanya menjadi calon kepala daerah di Sumsel berikutnya yang memiliki hubungan kekerabatan.
Herman Deru terpilih sebagai Gubernur Sumsel pada pemilihan 2018-2023. Sebelum menjadi gubernur, Deru menjabat sebagai Bupati OKU Timur 2005-2015. Sedangkan adiknya Lanosin baru terjun sebagai politisi pada Pilkada serentak 2020 silam.
Herman Deru merupakan anak keenam dari 14 bersaudara. Sedangkan Lanosin merupakan adiknya yang ke-12. Herman Deru dan Lanosin sama-sama memulai karir terlebih dahulu sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum memilih berhenti dan terjun ke dunia politik.
Pada Pilkada serentak 2024, Herman Deru percaya diri sebagai Ketua DPW Nasdem diusung oleh enam porpol. Keenam parpol yakni, Nasdem, Demokrat, PSI, PBB, Perindo dan PKS. Dirinya berpasangan dengan Cik Ujang yang merupakan Ketua DPD Demokrat Sumsel.
Sedangkan Lanosin berpasangan dengan Adi Nugraha Purna Yudha yang juga menjadi pendamping dirinya di pilkada sebelumnya. Keduanya didukung 13 parpol seperti, Nasdem, Demokrat, PKB, PKS, Hanura, Perindo, PPP, PDIP, Gerindra, PBB, Gelora, PSI, dan Prima.