Palembang, IDN Times - Jelang akhir April 2025, intensitas hujan di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) tercatat masih tinggi. Bahkan pada Maret harusnya menjadi puncak musim hujan, terjadi perlambatan hingga pada April masih merupakan puncak musim hujan.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengimbau perlu kewaspadaan daerah-daerah yang rawan banjir. Tercatat ada 13 daerah di Sumsel yang masih patut mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi di bulan April ini.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, BMKG menyampaikan pada April masih musim hujan. Dengan kondisi cuaca yang masih masuk kategori puncak musim hujan, maka menurutnya ada 13 daerah di Sumsel masih menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di April.
"Awal Mei baru masa peralihan ke musim kemarau, dan intensitas hujan mulai berkurang di akhir Mei hingga awal Juni," ujarnya Minggu (20/4/2025).
Iqbal menjelaskan, daerah rawan bencana hidrometeorologi tersebut termasuk Kota Palembang. Selain itu ada Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), OKU Selatan, OKU Timur, OKU, OKI, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Kota Pagaralam dan Kota Palembang.
Potensi hujan di sebagian besar wilayah ini diprediksi masih cukup tinggi di beberapa wilayah pada dasarian II April 2025 dengan sifat hujan bervariasi dari bawah normal hingga atas normal.
"Berdasarkan rilis BMKG prakiraan cuaca tanggal 17 – 20 April 2025. Sebagian besar wilayah Sumsel diprediksi berpeluang lebih dari 80 persen terjadi curah hujan menengah antara 50-150 mm," jelasnya.
Berikut potensi hujan lebat yang masih terjadi di wilayah Sumsel selama April 2025.
Kota Palembang
Kabupaten OKI
Kabupaten Muba
Kabupaten Lahat
Kabupaten Banyuasin
Kota Pagar Alam