770 Ekor Sapi di Sumbar Terjangkit PMK, Terbanyak di Solok

- Ratusan sapi di Sumatra Barat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak akhir 2024 hingga awal 2025.
- 770 ekor sapi terpapar PMK, menyebar di 12 kabupaten/kota di Sumatra Barat.
- Kasus PMK pertama kali terdeteksi di Kabupaten Tanah Datar, dengan penularan ke daerah lain seperti Solok, Pasaman Barat, dan Payakumbuh.
Padang, IDN Times - Ratusan sapi di Sumatra Barat (Sumbar) dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak akhir 2024 lalu hingga awal 2025 ini. Ratusan sapi yang terpapar penyakit menular tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota.
"Terhitung sejak November 2024 hingga Januari 2025 ini, terhitung sebanyak 770 ekor sapi terpapar PMK," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat, Muhammad Kamil, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, jumlah hewan ternak yang terpapar kemungkinan akan terus bertambah di berbagai daerah dan masih dilakukan pemantauan hingga saat ini.
1. Kasus awal PMK di Sumbar

Kamil mengungkapkan, awal mula kasus PMK masuk ke Sumatra Barat terdeteksi dari Kabupaten Tanah Datar pada November lalu.
"Kasus tertama itu penularannya dari sapi yang datang dari daerah Sumatra Utara yang masuk ke Sumatra Barat," katanya.
Setelah kasus tersebut, selanjutnya menular ke hewan ternak lainnya hingga menyebar di 12 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatra Barat hingga saat ini.
2. Kasus terbanyak di Solok

Kamil mengungkapkan, 12 Kabupaten/Kota yang adanya penyebaran PMK di Sumatra Barat adalah Kabupaten Agam, Dharmasraya, Kota Pariaman, Payakumbuh, Kota Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Solok Selatan dan Tanah Datar.
"Untuk kasus terbanyak terjadi di daerah Kabupaten Solok dengan total hewan ternak yang terpapar sebanyak 126 ekor," katanya.
Selanjutnya di Kabupaten Pasaman Barat dengan total hewan ternak yang terpapar sebanyak 94 ekor. Daerah terbanyak ketiga adalah Kota Payakumbuh dengan total hewan ternak sebanyak 85 ekor.
3. Sebagian sudah sembuh

Setelah adanya kasus PMK tersebut, Kamil mengatakan, pemerintah kabupaten/kota yang ada di Sumatra Barat langsung melakukan penanganan terhadap hewan ternak yang terpapar.
"Setelah dilakukan penanganan, hingga saat ini terdapat 142 ekor hewan ternak sudah sembuh dan tidak terpapar lagi," katanya.
Meskipun begitu, Kamil mengungkapkan ada 2 ekor hewan ternak yang mati dan sudah tidak bisa terselamatkan lagi.
"Yang tidak terselamatkan itu adalah sapi yang sudah sangat parah dan tidak bisa disembuhkan lagi karena sudah mengalami kelumpuhan parah," katanya.