50 Hari Tanpa Hujan, Ancaman Karhutla di Kabupaten OKI Makin Besar

Palembang, IDN Times - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatra Selatan (Sumsel), Wandayantolis, mengingatkan dampak parah kekeringan akibat kemarau panjang di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Salah satu dampaknya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kondisi tersebut akan berdampak pada peningkatan hotspot (titik panas) dan fire spot (titik api) yang terjadi di seluruh Sumsel.
"Hari tanpa hujan (HTH) di Kabupaten OKI hampir mendekati 50 hari, karena memang di sana sudah tidak lagi terjadi hujan," ungkap Wandayantolis, Sabtu (2/9/2023).
1. Potensi kabut asap menyelimuti Palembang semakin besar

Wandayantolis menyebut, peringatan itu telah disampaikan kepada seluruh stakeholder di Sumsel untuk berhati-hati sejak 21 Agustus dan 1 September 2023. Kondisi kekeringan tersebut akan berdampak besar selain karhutla, juga merembet ke potensi bencana kabut asap.
"Kekeringan ini menimbulkan dampak potensi karhutla. Dari laporan yang masuk, Satgas sudah mulai kesulitan karena meluasnya lahan-lahan terindikasi hotspot," jelas dia.
2. Asap karhutla tertiup ke Palembang

Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatoligis saat ini, curah hujan sangat rendah ditambah bertiupnya angin dari arah Timur Kota Palembang. Kondisi itu menimbulkan penurunan kualitas udara di kota Palembang.
"Kalaupun hujan, hanya terjadi di spot kecil yang kurang signifikan bisa memadamkan hotspot," jelas dia.
3. Kebakaran kecil memantik kebakaran lebih besar

Peringatan kekeringan yang disebabkan El Nino sudah diwanti-wanti BMKG sejak Maret 2023 silam. Kondisi tersebut semakin parah karena El Nino terjadi bertepatan dengan musim kemarau.
"Jangan membakar sekecil apapun, karena dengan udara yang kering akan memudahkan kebakaran meluas," jelas dia.