40 Tahun Kebanjiran, Menteri PU Turun Tangan di Padang
- Menteri PU, Dody Hanggodo turun tangan tangani banjir di Kelurahan Jundul Rawang, Padang.
- Warga meminta solusi atas banjir yang terjadi selama 40 tahun di daerah tersebut.
- Kementerian PU akan mencarikan solusi dan masyarakat diminta untuk merelakan lahannya untuk pembangunan.
Padang, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo turun tangan untuk penanganan banjir yang kerap terjadi di Kelurahan Jundul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.
"Saya atas nama pemerintah minta maaf karena membiarkan masyarakat di sini selama ini mengalami banjir setiap hujan deras," kata Dody saat menemui masyarakat di Jondul Rawang, Jumat (2/5/2025) malam.
Ia mengungkapkan, Kementerian yang ia pimpin akan memberikan solusi untuk mengatasi banjir yang terjadi di daerah tersebut nantinya.
1. Kebanjiran selama 40 tahun
Gusril, warga Jondul Rawang menjelaskan, daerah tersebut selalu mengalami banjir jika hujan deras turun selama 2 sampai 3 jam. "Sudah 40 tahun kami selalu kebanjiran di sini pak dan rumah kami selalu tergenang," katanya saat penyampaian kepada menteri PU.
Ia meminta agar Kementerian PU memberikan solusi atas masalah banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut dan mereka tidak perlu khawatir lagi jika hujan turun.
2. Akan proses permintaan masyarakat
Dody menyatakan, Kementerian PU akan berupaya mencarikan solusi terhadap permasalahan banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut.
"Kami akan berupaya mencarikan solusi. Tapi tentu tidak bisa langsung terwujud dan kami perlu mempelajarinya terlebih dahulu," katanya.
Ia menambahkan, jika telah ditemukan solusi dari permasalahan banjir tersebut, masyarakat juga diminta untuk merelakan lahannya untuk pembangunan.
3. Jangan sampai seperti Tol Padang-Sicincin
Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andre Rosiade yang memfasilitasi pertemuan masyarakat tersebut berpesan agar permasalahan lahan tidak terjadi nantinya.
"Jangan sampai seperti pembangunan Tol Padang-Sicincin yang pengerjaannya lambat karena terkendala pembebasan lahan," katanya.
Masyarakat yang meminta hal tersebut serentak mengiyakan dan berjanji akan memudahkan permasalahan pembebasan lahan nantinya.
