3 Tahanan Kejari Pagar Alam Kabur Usai Jalani Sidang di PN

- Tiga tahanan Kejaksaan Negeri Pagar Alam melarikan diri setelah sidang di Pengadilan Negeri.
- Tahanan memanfaatkan celah pintu mobil tahanan untuk kabur, satu tahanan sudah ditangkap.
- Pelarian terencana dengan membawa alat untuk membuka borgol dan pintu mobil, kemungkinan adanya manipulasi kunci pintu belakang mobil tahanan.
Pagar Alam, IDN Times - Sebanyak tiga tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pagar Alam berhasil melarikan diri usai proses sidang di Pengadilan Negeri. Ketiga terdakwa kasus narkotika tersebut berhasil melarikan diri usai memanfaatkan kondisi pintu kendaraan yang tidak terkunci dengan rapat.
"Mereka kabur tak lama setelah mobil tahanan tiba di dekat Lapas," ungkap Kepala Seksi Intelijen Kejari Pagar Alam, Muhammad Arief, Rabu (30/4/2025).
1. Satu tahanan sudah ditangkap

Arief menjelaskan, tiga tahanan yang berhasil kabur tersebut bernama Aryo Dimas, Sulhadinata, dan Sapani. Mereka memanfaatkan celah untuk turun dari mobil tahanan dan melarikan diri dalam keadaan tangan terborgol.
"Dari tiga terdakwa yang kabur satu atas nama Aryo Dimas sudah berhasil ditangkap. Sementara dua tahanan lainnya masih dalam pengejaran," jelas dia.
2. Salah satu tahanan bawa alat untuk buka borgol

Senada, Kepala Seksi Pidana Umum (Pidum) Kejari Pagar Alam, Fahmi mengatakan, pelarian ketiga tahanan sudah terencana. Menurutnya, di dalam mobil tahanan tersebut ada beberapa tahanan yang memilih untuk tinggal dan tidak memanfaatkan celah yang ada untuk melarikan diri.
"Dari pengakuan salah satu tahanan yang tidak ikut kabur, disebutkan bahwa pelarian ini sudah direncanakan sebelumnya. Bahkan tahanan atas nama Sulhadinata membawa alat untuk membuka borgol dan pintu mobil," jelas dia.
3. Para pelaku diduga telah manipulasi pintu mobil tahanan

Fahmi menjelaskan, tidak menutup kemungkinan bahwa kunci pintu belakang mobil tahanan telah dimanipulasi dari dalam mobil, sehingga seolah-olah telah terkunci. Pihaknya kini terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menangkap kedua terdakwa.
"Kami tidak menutup kemungkinan adanya celah keamanan yang dimanfaatkan para tahanan. Tapi kami pastikan ini bukan semata kelalaian petugas, melainkan ada unsur perencanaan dari para pelaku," jelas dia.