Literasi Ekspor Kopi Lahat Jangkau Calon Pengusaha Muda di Level Sekolah

- Kopi Lahat diusahakan memiliki standar dan kualitas mutu terbaik
- Pemahaman ekspor perlu dikenalkan sejak dini kepada siswa sekolah dan generasi muda
- Program Entrepreneur Goes to School diharapkan bisa membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan
Palembang, IDN Times - Potensi ekspor komoditas unggul Sumatra Selatan (Sumsel) seperti kopi asal Lahat jadi peluang besar penggerak roda ekonomi daerah. Melihat prospek itu, pemerintah daerah mulai mengenalkan literasi keuangan dan eksportir.
Edukasi dan literasi tersebut menjangkau bakal pengusaha muda di level sekolah lewat Program 100.000 Sultan Muda dalam kegiatan Entrepreneur Goes to School di SMKN 1 Jarai, Kabupaten Lahat, Sumsel, Senin (16/6/2025) lalu.
1. Kopi Lahat diusahakan memiliki standar dan kualitas mutu terbaik

Menurut Kepala Karantina Sumsel Sri Endah, sebagai salah satu narasumber kegiatan itu menyampaikan, Karantina siap menjadi garda terdepan untuk memastikan setiap komoditas yang akan diekspor seperti kopi Lahat bisa memenuhi persyaratan kesehatan dan mutu standar internasional.
“Kopi Lahat punya potensi besar sebagai komoditas ekspor. Karantina Sumsel bukan hanya untuk memeriksa, tapi juga untuk mendampingi dan mendidik generasi muda," katanya dalam keterangan rilis yang diterima, Kamis (19/6/2025).
2. Pemahaman ekspor perlu dikenalkan sejak dini kepada siswa sekolah dan generasi muda

Sri mengatakan, keterlibatan karantina dalam kegiatan ini merupakan bagian dari program Karantina Sumsel, yang mendorong pemahaman ekspor sejak dini dan menjangkau langsung komunitas pelajar dan petani di daerah. Terutama di wilayah yang memiliki potensi komoditas unggul yang siap dikirim luar negeri.
"Program ini juga untuk memberikan edukasi dan literasi agar generasi muda memahami pentingnya biosekuriti dan standar mutu untuk ekspor," jelas dia.
3. Program Entrepreneur Goes to School diharapkan bisa membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, Arifin Susanto selaku inisiator Entrepreneur Goes to School, menjelaskan, tujuannya menggandeng Karantina Sumsel karena proses ekspor tidak cukup hanya dengan produksi. Melainkan butuh jaminan keamanan dan ketertelusuran produk agar diterima pasar global.
"Kegiatan ini merupakan upaya memperkuat literasi keuangan dan kesiapan ekspor sejak usia sekolah, sejalan dengan program 100.000 Sultan Muda Sumsel yang dicanangkan oleh Pemprov Sumsel," katanya.
Dia berharap, dari program Entrepreneur Goes to School, bisa membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan berbasis teknologi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara inklusif.
"Diharapkan komoditas unggulan Sumsel seperti kopi, hasil pertanian, perikanan, dan peternakan lainnya mampu menembus pasar dunia melalui proses ekspor yang aman, legal, dan berkualitas," kata Arifin.