Sangkar Coffee di Palembang Jadi Ruang Kreatif Baru bagi Musisi Lokal
- Sangkar Coffee menggelar konser kecil bertajuk Noisevember sebagai panggung alternatif bagi musisi lokal di Palembang.
- Program ini menjadi strategi pemasaran untuk memperluas jangkauan brand dan menciptakan pengalaman berbeda bagi penikmat kopi dan musik.
- Sangkar Coffee ingin menjadi ruang kreatif bagi anak muda, memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk berkembang, serta tumbuh dan berkolaborasi dengan komunitas musik lokal di Palembang.
Palembang, IDN Times - Sangkar Coffee menunjukkan komitmennya sebagai ruang kreatif bagi anak muda Palembang melalui gelaran konser kecil bertajuk Noisevember. Program musik ini tak hanya menghidupkan suasana kafe, tetapi juga membuka panggung alternatif bagi musisi lokal yang selama ini minim mendapat ruang untuk tampil.
Pemilik Sangkar Coffee, Adyos Satrio Triwicaksono, mengatakan konsep konser di kafe mendapat respons sangat positif dari pelanggan. Menurutnya, suasana intim membuat interaksi antara musisi dan pengunjung terasa lebih hangat dan personal pada momen penutup bulan November lalu.
"Banyak pelanggan baru datang karena tertarik dengan konsep acara ini, dan sebagian besar kembali lagi. Jumlah pengunjung dan omzet juga meningkat cukup signifikan," ungkap Adyos, Rabu (3/12/2025).
1. Sangkar Coffee ingin jadi tempat kreativitas bertemu
Selain menciptakan pengalaman berbeda bagi penikmat kopi dan musik, program ini juga menjadi strategi pemasaran untuk memperluas jangkauan brand. Adyos menegaskan bahwa Sangkar Coffee ingin menjadi lebih dari sekadar tempat nongkrong.
"Kami ingin tempat ini menjadi ruang kreatif bagi anak muda, bahkan rumah kedua bagi siapa pun yang ingin berekspresi," ujar Adyos.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kreativitas lokal, Sangkar Coffee ingin menjadi ruang pertemuan bagi para seniman untuk tampil dan berkembang. Kafe ini mengutamakan kedekatan antara musisi dan audiens, sehingga setiap penampilan terasa hangat, intim, dan penuh interaksi.
"Kami juga memberikan keleluasaan bagi siapa pun untuk berekspresi, menjadikan setiap penampilan lebih hidup dan autentik," jelas dia.
2. Para seniman diberikan panggung untuk ekspresikan diri
Ketua panitia acara, Rendi, menyebut Noisevember berawal dari keprihatinan terhadap minimnya ruang bagi musisi lokal untuk tumbuh. Dari diskusi internal dan masukan pelanggan, Sangkar Coffee akhirnya menghadirkan panggung alternatif yang memberi kesempatan bagi talenta muda untuk berkembang.
"Kami ingin mereka punya tempat untuk menunjukkan potensi, bukan hanya di panggung besar," katanya.
Dari antusiasme yang ada, Rendi menilai program ini mampu menjadi tempat para seniman unjuk kebolehannya dalam berkarya. Dirinya mengakui, saat ini ruang kreatif belum begitu tumbuh subur di Bumi Sriwijaya sehingga perlu dorongan untuk menularkan sisi kreatif tersebut.
"Sehingga kami ingin Sangkar Coffee bukan hanya tempat minum kopi ini adalah ruang untuk berkumpul, mengekspresikan diri, dan saling menginspirasi," tuturnya.
3. Deretan musisi yang tampil di event Noisevember
Menurutnya, Sangkar Coffee tumbuh dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas musik lokal di Palembang. Pada event Noisevember kemarin, beberapa band yang ikut berpartisipasi di antaranya Scissors Paper Rock, Rotter, Armonial Band, For S, Room 235, Moxee, dan Gaia.
"Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk membuka lebih banyak ruang bagi talenta lokal," tutup Rendi.



















