Harga Emas Perhiasan Palembang Stagnan, Jual Kembali Potong Upah

- Harga emas Palembang stagnan di Rp12 juta per suku atau 6,7 gram, nilai tertinggi sepanjang 2025.
- Biaya potong upah ditetapkan untuk jual kembali emas, rata-rata Rp200-400 ribu per suku.
- Tingginya harga emas berpengaruh terhadap inflasi dan kebijakan geo politik, menjadi penyebab utama inflasi di Sumsel.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Senin (29/9/2025) stagnan di angka Rp12 juta per suku atau 6,7 gram. Namun harga tersebut merupakan nilai tertinggi sepanjang 2025.
Meski tak mengalami pergerakan nilai untuk pembelian harga emas. Tetapi, bagi masyarakat yang ingin jual kembali atau buyback emas di beberapa toko perhiasan ditetapkan biaya potong upah.
1. Perbedaan harga emas adalah kondisi wajar

Menurut pedagang Toko Emas Makmur Jaya, Awi, biaya potongan upah ditetapkan untuk sewa produk, karena ada perbedaan harga sebelumnya. Serta dipengaruhi produksi pembuatan emas dari pabrik yang berbeda atau toko yang lain
"Perbedaan harga emas perhiasan merupakan kondisi wajar. Tetapi terkadang, perbedaan harga karena potong pajak dan harga jual kembali. Biaya upah rata-rata dipatok Rp200-400 ribu per suku," katanya, Senin (11/9/2025).
2. Harga emas masih tinggi sepanjang 2025

Secara hukum pasar dan pergerakan ekonomi, fluktuasi harga emas disebabkan permintaan pasar. Walau harga emas perhiasan masih tinggi dan terbilang mahal, animo belanja masyarakat masih cukup besar dan bahkan mengalami kenaikan.
"Emas hari ini (harga) masih tertinggi sepanjang tahun 2025. Tingginya harga emas juga berpengaruh terhadap inflasi dan kebijakan geo politik," kata dia.
3. Harga emas dorong kenaikan nilai inflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh. Wahyu Yulianto menambahkan, harga emas perhiasan yang naik memicu nilai inflasi tinggi. Sebelumnya, dari data inflasi Agustus 2025, emas perhiasan jadi penyebab utama inflasi di angka 3,04 persen.
"Harga emas naik, mendorong nilai inflasi atau kenaikan harga komoditas. Emas perhiasan masih jadi penyumbang utama inflasi Sumsel," jelas dia.