Angin jadi Kendala Padamkan Karhutla OKI dan Muara Enim

- Dari Empat daerah masih tersisa dua wilayah yang masih alami karhutla
- Angin jadi masalah saat sedang proses pemadaman di Sumsel
- Duga ada sengaja yang bakar lahan manfaatkan kondisi tidak hujan dibeberapa daerah
Palembang, IDN Times - Kebakaran lahan kembali melanda empat kabupaten di Sumsel, meliputi Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Banyuasin, dan Ogan Ilir. Dari lima titik kebakaran, tiga masih terbakar hingga hari ini.
Sedangkan dua titik di Arisan Jaya, Ogan Ilir, dan Pangkalan Benteng, Banyuasin, sudah berhasil dipadamkan, Jumat (26/9/2025) kemarin. "Saat ini tim darat masih fokus pemadaman di dua wilayah yakni Pangkalan Lampam OKI, Gelumbang dan Danau Tampang (Sungai Rotan) Muara Enim," kata Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Ferdian Kristanto kepada IDN Times, Sabtu (27/9/2025).
1. Pemadaman di Gelumbang dikejar tuntas hari ini

Ferdian menjelaskan, upaya pemadaman kebakaran lahan di Sumsel terus mengalami perkembangan. Ia menyebut, saat ini pemadaman di Gelumbang Muara Enim ditarget tuntas hari ini.
"Dari pantauan drone tinggal sedikit lagi titik api yang menyala," ungkap dia.
2. Angin jadi masalah tim darat di lapangan

Pemadaman di OKI masih berlanjut, terutama di Desa Deling, Pangkalan Lampam, yang terbakar sejak Kamis (25/9/2025). Dari pengamatan visual, Manggala Agni juga menemukan dugaan titik api baru di Desa Air Rambai.
Saat ini tim tengah memetakan akses ke lokasi serta ketersediaan sumber air untuk pemadaman. "Kendala utama di OKI adalah akses menuju lokasi dan kondisi lahan gambut itu sendiri," jelas dia.
Ferdian memastikan, timnya masih bekerja mengatasi kebakaran di lahan gambut secara cepat guna mencegah kebakaran terus meluas. Saat ini api masih berada di permukaan dan belum masuk ke dalam gambut dikarenakan lahan masih relatif basah atau lembab.
"Meski begitu, kecepatan angin cukup tinggi sehingga berpotensi memperluas sebaran api," jelas dia.
3. Duga ada sengaja bakar lahan

Beberapa hari terakhir, kondisi hujan di Sumsel turun secara tidak merata dengan jeda satu hingga dua hari tanpa hujan. Kondisi ini diduga dimaanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk membakar lahan.
"Pada periode tanpa hujan inilah oknum kerap memanfaatkan kesempatan untuk membakar lahan," jelas dia.