Ekspor Kopi Sumsel Naik 127 Ton Tahun Ini, Dongkrak Daya Saing Global

- Ekspor kopi Sumsel naik 127 ton di 2025, menunjukkan daya saing global yang kompetitif.
- Peningkatan ekspor tercatat dari 64 Kg pada 2023, naik tajam menjadi 19,8 ton pada 2024, dan mencapai volume 127 ton hingga pertengahan 2025.
- Kopi Sumsel telah melalui serangkaian tindakan karantina untuk memastikan keamanan dan memenuhi persyaratan negara tujuan. Ekspor senilai Rp1,2 miliar telah dikirim ke Malaysia.
Palembang, IDN Times - Ekspor kopi Sumatra Selatan (Sumsel) menunjukkan tren positif di kancah dunia. Berdasarkan data Balai karantina Sumsel hingga semester pertama 2025, ekspor sektor perkebunan ini menembus volume 127 ton. Jumlah itu membuktikan, daya saing kopi mulai kompetitif secara global.
“Ekspor kopi dari wilayah ini terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir,” kata Kepala Karantina Sumsel Sri Endah Ekandari, Rabu (6/8/2025).
1. Pada 2023 tercatat kenaikan ekspor Sumsel hanya 64 kilogram

Peningkatan nilai ekspor kopi Sumsel tercatat hanya 64 kilogram (Kg) pada 2023, lalu tahun selanjutnya pdi 2024 naik tajam di angka 19,8 ton. Kemudian kenaikan signifikan makin tampak mulai Januari hingga pertengahan 2025 yang meningkat pesat mencapai volume 127 ton.
“Kopi yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina untuk memastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina dan memenuhi persyaratan negara tujuan,” jelasnya.
Endah menyampaikan, tercatat pada awal Agustus ini, Sumsel baru saja mengirim komoditas unggulan itu ke Negara Jiran. Tanggal 4 Agustus lalu, Sumsel ekspor 19.8 ton kopi atau senilai Rp1,2 miliar.
“Pengiriman ke Malaysia melalui Boom Baru Palembang,” ujar dia.
2. Balai karantina jamin Kopi Sumsel layak ekspor

Sebelum dipastikan layak ekspor ke Malaysia, lanjut Sri Endah, Balai Karantina Sumsel telah memastikan kopi mendapatkan sertifikat kesehatan. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, yang juga menerbitkan sertifikat kesehatan (Phytosanitsry Certificate) sebagai bukti pemenuhan standar sanitasi dan fitosanitasi (SPS) internasional.
“Kami pastikan kopi dari Sumsel aman, sehat, dan memenuhi ketentuan teknis. Selain menjaga reputasi daerah, hal ini juga memperlancar proses ekspor di pelabuhan tujuan,” katanya.
3. Ekspor kopi Sumsel ke depan akan dilakukan sistem ketelusuran komoditas

Tak hanya menerbitkan sertifikat kesehatan komoditas, Balai Karantina Sumsel juga menjamin semua komoditas pertanian yang akan dilalulintaskan ke luar negeri wajib memenuhi persyaratan negara tujuan dan standar keamanan pangan.
"Ini menunjukkan besarnya potensi sektor perkebunan Sumsel dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ke depan, kami mendorong agar kopi Sumsel semakin dikenal, salah satunya dengan mengembangkan sistem ketelusuran untuk mengetahui asal-usul komoditas,” jelas Sri Endah.