Thailand Banjir Jadi Momentum Petani Karet Sumsel Genjot Ekspor

Indonesia dan Thailand dua negara pengekspor karet terbesar

Palembang, IDN Times - Indonesia dan Thailand menjadi dua negara pengekspor hasil karet terbesar di dunia. Hanya saja, Thailand sedang mengalami fase kritis akibat penurunan jumlah produksi karet karena penyakit gugur daun Pestalotiopsis (PGDP) dan banjir yang menyerang berapa daerah penghasil karet seluas 0,8 juta hektare (ha). 

"Ini dapat jadi momentum bagi Indonesia. Harga karet alam Sumsel pada periode bulan Desember 2020 diprediksi akan naik lagi menyusul bencana banjir di Thailand yang merupakan produsen utama komoditas karet alam," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, Sabtu (5/12/2020). 

1. Tren harga karet meningkat karena banjir Thailand

Thailand Banjir Jadi Momentum Petani Karet Sumsel Genjot EksporAditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Banjir yang merendam perkebunan karet Thailand, di Provinsi utama Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Phattalung, Songkhla dan daerah sekitarnya, dipastikan, mengganggu kegiatan penyadapan di negara tersebut. Pasalnya aktifitas petani karet tidak dapat menyadap pohon akibat pohon terendam air. Kondisi ini dapat bertahan hingga berapa minggu ke depan.

Harga karet yang stagnan diharga Rp18.447 pada bulan November kini mulai naik di minggu pertama Desember dan diperkirakan akan menyentuh harga rata-rata Rp19.631 di minggu pertama Desember untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen.

"Harga memang terus berfluktuasi tetapi ada kemungkinan trennya menguat karena bencana banjir di Thailand bisa menyebabkan suplai karet dunia terganggu dari negara itu," jelas Rudi.

2. Faktor yang mempengaruhi harga karet dunia naik

Thailand Banjir Jadi Momentum Petani Karet Sumsel Genjot EksporBuruh tani memanen getah karet. Buruh tersebut mendapatkan upah 50 persen dari hasil penjualan getah yang dipanen. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Selain masalah di Thailand, faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi harga karet di Sumsel antara lain, pertumbuhan ekonomi dunia, kondisi pasar otomotif, harga minyak mentah dunia, spekulan pasar karet alam, faktor iklim yang mempengaruhi supply karet alam dunia, serta kurs valas di pasar Internasional..

"Saat ini persaingan masih ketat, Indonesia juga dipengaruhi faktor cuaca sehingga produksi sedikit," jelas Rudi.

3. Gubernur Sumsel ajak perbaiki kualitas karet

Thailand Banjir Jadi Momentum Petani Karet Sumsel Genjot EksporPelantikan Pjs Bupati lima kabupaten (IDN Times/Rangga Erfizal)

Gubernur Sumsel, Herman Deru menjelaskan, momentum yang terjadi di negara tetangga, harus dimaksimalkan oleh para petani dan unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB). Pasalnya untuk mengambil mengisi supply karet dunia diperlukan kualitas karet yang baik dengan memperbaiki mutu bokar.

Dengan menghasilkan Bokar Bersih UPPB menjadi salah satu pilihan tepat bagi kelompok tani karet sebagai sarana bagi petani untuk meningkatkan mutu karetnya.

"Dengan kualitas karet baik maka meningkatkan posisi tawar bagi petani kita. Untuk itu perlu pengembangan program karet rakyat guna mencapai tujuan perbaikan mutu karet alam nasional," kata Deru.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya