Masuki Puncak Musim Hujan BPBD Imbau Warga Sumsel Waspada Bencana

- BPBD Sumsel mengimbau waspada terhadap potensi bencana banjir dan longsor pada Maret 2025
- Sebanyak 100 personel dan berbagai peralatan telah disiapkan untuk penanganan bencana di delapan wilayah terdampak banjir
- Koordinasi lintas instansi dilakukan untuk menyiapkan alat berat dan logistik, termasuk bantuan sembako untuk warga terdampak di kabupaten/kota
Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengimbau masyarakat Sumsel untuk waspada terkait potensi bencana pada Maret 2025. Pasalnya cuaca ekstrem yang menyelimuti sebagian besar wilayah Sumsel dinilai berpotensi menimbulkan bencana sehingga perlu upaya antisipasi dini terhadap banjir dan longsor.
"Karena itu, kami harap masyarakat lebih berhati-hati dan memantau kondisi lingkungan, terutama di daerah rawan bencana," ungkap Kepala BPBD Sumsel, Iqbal Alisyabana, Rabu (12/3/2025).
1. Perlengkapan evakuasi sudah disiagakan

Iqbal menjelaskan, dari hasil analisis BMKG diketahui bahwa Maret akan menjadi puncak musim hujan. Saat ini, sudah ada delapan wilayah yang melaporkan terdampak banjir, yaitu Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Palembang.
"Kami sudah menyiagakan kurang lebih 100 personel dan berbagai peralatan seperti lima unit perahu karet, tiga perahu polietilen, 40 pelampung, 758 selimut, 360 spain interval hujan, enam tenda pengungsi, serta perlengkapan petugas seperti sepatu lapangan dan jas hujan," jelas dia.
2. Alat berat disiapkan untuk langkah darurat

Iqbal mengatakan, koordinasi lintas instansi sudah dilakukan beberapa waktu terakhir dengan Dinas PU untuk menyiapkan alat berat. Alat berat tersebut, dimaksudkan untuk penanganan cepat ketika terjadi bencana yang tak diinginkan.
"Kami juga menyiapkan logistik, termasuk bantuan sembako untuk warga terdampak di kabupaten/kota," jelas dia.
3. Ribuan KK terdampak banjir di Sumsel

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel Sudirman menjelaskan, ada ribuan kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir yang melanda tujuh kabupaten dan kota di Sumsel. Banjir yang melanda Sumsel terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah Hulu sungai. Air yang tak tertampung di sungai akhirnya meluap kebeberapa daerah pemukiman warga sehingga menyebabkan banyak orang terdampak dari banjir tersebut.
"Biasanya air hujan akan mengalir ke sungai. Namun karena sungai tak bisa lagi menampung air yang seharusnya mengalir tersebut menyebabkan air yang ada meluap hingga menyebabkan banjir," ungkap Sudirman, Senin (10/3/2025).
Sejauh ini BPBD Kabupaten bersama tim gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan pendirian posko tingkat kecamatan untuk memastikan penanganan banjir dapat dilakukan secepat mungkin. Beberapa bantuan seperti perahu karet dan pompa pun turut dilakukan untuk penanganan cepat banjir di beberapa wilayah.
"Untuk banjir sejauh ini sudah perlahan surut dibeberapa titik," jelas dia.


















