Ini Sederet Petunjuk Tubuh Brigadir J Dianiaya Menurut Keluarga

Forensik pastikan tak ada kekerasan selain ditembak

Palembang, IDN Times - Dugaan almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dianiaya sebelum dieksekusi, terbantahkan oleh hasil autopsi ulang yang diumumkan Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah Sugiharto.

Ade Firmansyah yang juga Tim Dokter Forensik Independen dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menyebut pihaknya tak menemukan luka kekerasan di tubuh Brigadir J selain senjata api. Jari manis dan kelingking di tangan kiri kata Ade terluka akibat pecahan peluru.

Apa dasar Kamaruddin Simanjuntak sebagai kuasa hukum dan keluarga Brigadir J menyebut mendiang dianiaya? Berikut sederet petunjuk yang pernah dibeberkan sebelumnya.

Baca Juga: Kamaruddin Sebut Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Jauh dari Fakta

1. Klaim penyiksaan sebelum korban dieksekusi

Ini Sederet Petunjuk Tubuh Brigadir J Dianiaya Menurut KeluargaKuasa Hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak ditemui di RSUD Sungai Bahar mengawal proses autopsi Brigadir J (IDN Times/Deryardli Tiarhendi)

Makam Yosua kembali dibongkar demi ekshumasi untuk mengetahui penyebab kematian mantan Brigadir J, Rabu (27/7/2022) lalu. Tim Forensik Independen yang diisi beberapa ahli forensik dari beberapa Universitas Negeri dan dokter Forensik TNI AD, dilibatkan untuk memecahkan kejanggalan yang semakin membuat publik bertanya-tanya.

Proses autopsi berlangsung hampir lima jam. Pada hari yang sama, Kamaruddin telah mendapat gambaran mengenai kondisi jasad almarhum usai proses autopsi.

"Ini bukan lagi dugaan. Ini hasil konfirmasi ke pihak keluarga yang ditugaskan mengawasi proses autopsi. Begitu selesai autopsi langsung saya kejar informasi itu," ungkap Kamaruddin kepada IDN Times, Kamis (28/7/2022).

Kamaruddin menjelaskan, jari-jari korban patah disertai kaki kanan korban bengkok dan beberapa bagian tubuh lebam. Hal ini membuat Kamaruddin dan keluarga yakin jika Brigadir J dianiaya berat sebelum dieksekusi mati.

"Pergelangan tangan sebelah kiri patah, jari manis patah. Kaki ada dua lubang di sebelah kanan," beber Kamaruddin.

Baca Juga: 6 Potret Seali Syah Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Suka Bantu UMKM

2. Klaim Kamaruddin bantah pernyataan soal tembak menembak

Ini Sederet Petunjuk Tubuh Brigadir J Dianiaya Menurut KeluargaApel Persada atau upacara pemakaman Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Pernyataan Kamaruddin soal penyiksaan berat dialami Yosua juga disampaikan Kamaruddin di beberapa acara talk show televisi swasta. Kamaruddin mengatakan setelah mengalami penyiksaan, Yosua dieksekusi mati di TKP seperti yang diketahui masyarakat.

Kamaruddin secara gamblang menyebut Yosua ditembak dari jarak dekat. Pernyataan Kamaruddin itu lah yang pertama kali membantah klaim awal keterangan polisi jika Yosua tewas akibat baku tembak.

"Kenapa peluru bisa tembus (depan-belakang), karena dicolok (ditempelkan) senjata ke tubuh. Penembakan korban dari belakang dicolok, di leher juga dicolok. Semua tembakan lurus, hanya satu yang sedikit miring," ungkap Kamaruddin saat itu.

Baca Juga: Brigadir J Rencananya Diwisuda 23 Agustus Sebagai Sarjana Hukum

3. Tim Forensik Independen umumkan setelah pemeriksaan sampel di Jakarta

Ini Sederet Petunjuk Tubuh Brigadir J Dianiaya Menurut KeluargaApel Persada atau upacara pemakaman Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Pernyataan resmi tim Forensik Independen baru diumumkan hari ini, Senin (22/8/2022) atau 26 hari pasca ekshumasi. Beberapa pernyataan Kamaruddin dibantah langsung oleh Ketua Tim Forensik Ade Firmansyah. Menurutnya, kematian Yosua murni akibat luka tembak fatal di dua bagian vital korban.

"Korban meninggal dunia akibat dua luka tembak fatal di kepala dan dada," ungkap Ade.

Tim Forensik hanya bisa mengungkap terkait luka tembak yang didapat Yosua. Dari sana Tim Forensik berkeyakinan tidak ada penyiksaan, melainkan kematiannya murni oleh luka tembak.

"Saya yakinkan dari hasil pemeriksaan kami, baik saat pemeriksaan autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan mikroskopik tidak ada luka-luka pada tubuh (korban) selain akibat kekerasan senjata api," jelas dia.

4. Jari korban terluka akibat peluu

Ini Sederet Petunjuk Tubuh Brigadir J Dianiaya Menurut KeluargaApel Persada atau upacara pemakaman Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022). (IDN Times/Deryardli Tiarhendi)

Sedangkan terkait pindahnya organ otak ke rongga dada disebut Ade merupakan hasil proses autopsi pertama. Menurutnya tidak ada organ tubuh yang hilang, melainkan dipindah karena potensi ada bagian yang terbuka akibat luka.

"Tidak ada organ yang hilang, dan sudah dikembalikan ke tempat semula," jelas dia.

Sedangkan luka di jari-jari tangan korban yang awalnya diduga kuat akibat penyiksaan berat turut dibantah dalam proses autopsi kedua. Ade menilai, luka di tangan korban justru akibat peluru yang menembus atau keluar mengenai jari-jari korban.

"Luka di tangan adalah alur lintasan anak peluru, seperti di jarinya," ungkap dia.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Sudah Maafkan Ferdy Sambo: Tapi Hukum Jalan Terus

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya