Gubernur Sumsel Pulang, Pengamanan Pintu Tol Mendadak Senyap 

Sebelumnya, Gubernur memastikan petugas memeriksa prokes 

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Hari masih mendung saat Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, meninjau pos pengamanan Operasi Lilin Musi 2020 di Exit Tol Kayuagung, Kamis (31/12/2020).

Deru sengaja datang melihat proses penerapan protokol kesehatan (prokes), dan penerapan Surat Edaran (SE) yang mengatur keluar dan masuk wilayah wajib melakukan rapid tes.

Ia pun mengingatkan kepada petugas pos pengamanan agar aktif memeriksa pengendara yang melintas, dan memastikan semua dalam keadaan sehat dari surat hasil tes yang harus dibawa.

"Jadi untuk metode pemeriksaan tes diberikan secara gratis, baik rapid antigen maupun antibodi," ungkap Deru.

1. Sepakan pemeriksaan hanya dua orang yang reaktif

Gubernur Sumsel Pulang, Pengamanan Pintu Tol Mendadak Senyap Pemeriksaan rapid tes antigen di pintu tol Kayuagung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Deru, pemeriksaan telah dilakukan sejak 24 Desember lalu hingga hari ini. Ada 125 orang yang diambil sampel untuk rapid antigen di Pintu Tol OKI. Tercatat ada dua orang yang reaktif, sehingga pihak pos pengamanan terpadu langsung mengevakuasi kedua orang yang reaktif tersebut.

"Kita ingin mereka yang reaktif langsung dilakukan tracing sehingga mudah dipetakan. Kita juga ingin penjagaan dan pengawasan wilayah yang berpotensi menimbulkan kerumunan masa dan gerbang provinsi, bisa segera dilakukan tes," jelas dia.

Herman Deru yang datang untuk meninjau, bahkan rela menunggu saat pengendara bernama Vira (22) melintas dan diperiksa. Ia ingin menyaksikan langsung proses pengambilan sampel sampai hasilnya keluar.

"Saya harap ini tidak hanya seremonial, tapi dapat terus berlanjut hingga pemeriksaan di pintu kedatangan Sumsel," jelas dia. 

Baca Juga: Gubernur Sumsel Batalkan Belajar Tatap Muka di Sekolah

2. Posko pengamanan langsung sepi setelah ditinggal Gubernur

Gubernur Sumsel Pulang, Pengamanan Pintu Tol Mendadak Senyap Petugas medis di pintu tol Kayuagung (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dari pantauan IDN Times di pintu tol Kayuagung, pemeriksaan tampak lenggang tanpa penjagaan. Usai Gubernur Sumsel pulang meninjau, petugas penjagaan berangsur meninggalkan posko. Kendaraan baik dari arah Lampung maupun Palembang, serta dari arah Kayuagung yang akan memasuki tol bebas keluar masuk begitu saja.

Hanya beberapa petugas medis yang berjaga, namun karena tidak ada kendaraan lain yang diperiksa mereka hanya menunggu di posko tersebut. Padahal menurut Deru sebelumnya, pengawasan terhadap orang yang keluar masuk harus dilakukan karena kasus COVID-19 makin meningkat semakin hari.

Bahkan sampai hari ini berdasarkan data Dinkes Sumsel, ada 11.734 kasus positif di Sumsel dengan kasus sembuh 9.517 orang, meninggal dunia 610 orang dan pasien aktif mencapai 1.607 orang.

"Yang kita khawatirkan banyak yang tidak mengaku kalau sakit, mereka diam-diam saja sehingga banyak yang tertular," jelas dia.

3. Pemeriksaan rapid tes diklaim telah dilakukan di 69 posko

Gubernur Sumsel Pulang, Pengamanan Pintu Tol Mendadak Senyap Pemeriksaan rapid tes antigen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, ada 69 posko pengamanan dan pelayanan di seluruh kabupaten dan kota. Posko tersebut didirikan untuk memeriksa warga yang keluar dan masuk selama Natal dan Tahun Baru (nataru).

Para pengunjung yang datang maupun keluar diminta menunjukkan hasil rapid tes sebagai syarat. Jika tidak, mereka diminta menjalani pemeriksaan di tempat.

"Kalau mereka bawa surat hasil rapid tes tidak akan diperiksa lagi. Namun kalau belum akan dilakukan pemeriksaan. Kalau ada yang suhu tubuhnya tinggi segera dilakukan pemeriksaan rapid," ujar Lesty.

Baca Juga: Gubernur Wajibkan Warga Tunjukan Rapid Keluar-Masuk Sumsel

4. Dinkes Sumsel akui tidak semua kendaraan diperiksa

Gubernur Sumsel Pulang, Pengamanan Pintu Tol Mendadak Senyap Vira warga Padamaran diperiksa saat akan meninggalkan Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya, syarat rapid tes ditujukan agar masyarakat lebih mawas diri sebelum memilih keluar wilayah. Meski ada pemeriksaan, Lesty mengakui tidak semua kendaraan diperiksa karena khawatir menimbulkan kerumunan.

"Kalau semua diperiksa justru nanti terjadi kerumunan, makanya tidak semua kendaraan dilakukan pemeriksaan," jelas dia.

Baca Juga: Resmi, Jembatan Musi VI Bisa Dilewati 5 Januari 2021

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya