Demonstrasi di Palembang Ricuh, Mahasiswa Tuntut Jokowi Minta Maaf

Begini alasan mahasiswa dilarang dekati gedung DPRD Sumsel

Palembang, IDN Times - Lemparan botol minum plastik dan pecahan batu melayang di udara mengarah kepada anggota polisi yang berjaga di depan kawat berduri depan kantor DPRD Sumsel. Rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Palembang, dilarang mendekati gedung DPRD Sumsel untuk menyampaikan aspirasinya.

Massa mahasiswa dihadang dari luar dan diminta untuk menyampaikan poin tuntutan di jalan raya. Dua mobil water canon dan puluhan petugas menghadang di belakang pagar kawat berduri. Massa sempat diterima dengan baik oleh Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati. Namun pihaknya tak berani membukakan jalan kepada mahasiswa untuk mendekat ke gedung dewan.

"Tak ada yang bisa menjamin mahasiswa tidak anarkis seperti tahun 2020 (kerusuhan)," ungkap Ketua DPRD Sumsel, Anita, kepada massa demonstrasi, Senin (11/4/2022).

1. DPRD Sumsel akan sampaikan tuntutan mahasiswa ke DPR RI

Demonstrasi di Palembang Ricuh, Mahasiswa Tuntut Jokowi Minta MaafDemonstrasi mahasiswa di Palembang diwarnai aksi lembar botol dan batu (IDN Times/Rangga Erfizal)

Anita menjelaskan, sejak 7 April 2022 lalu sudah silih berganti mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasinya ke gedung DPRD Sumsel. Pihaknya berjanji akan menampung tuntutan dan membawanya ke DPR RI.

"Besok saya tunjuk Wakil Ketua DPRD Sumsel untuk mengirimkan aspirasi yang sudah disampaikan mahasiswa Sumsel. Sebab apa yang dituntut adik-adik mahasiswa, wewenangnya ada di pusat," jelas dia.

Baca Juga: Pengemudi Ojek Online Gunakan Almamater Menyusup ke Demo di Palembang

2. Mahasiswa tak terima dihadang di depan gedung dewan

Demonstrasi di Palembang Ricuh, Mahasiswa Tuntut Jokowi Minta MaafDemonstrasi mahasiswa di Palembang diwarnai aksi lembar botol dan batu (IDN Times/Rangga Erfizal)

Meski sudah ada kesepakatan antara masa Cipayung Plus Kota Palembang dengan Ketua DPRD Sumsel, kondisi itu tidak membuat mahasiswa puas. Mereka tetap memaksa masuk ke dalam hingga terjadi saling dorong dekat kawat berduri. Massa membakar keranda sebagai simbol matinya demokrasi.

"Kita ingin menyampaikan secara langsung aspirasi ke DPRD. Kami kecewa kenapa kami yang notabene bagian rakyat, tidak boleh menyampaikan aspirasi di gedung rakyat. Aspirasi kita justru dihadang," ungkap seorang massa dari Cipayung Plus Palembang.

3. Sederet tuntutan mahasiswa ke pemerintah

Demonstrasi di Palembang Ricuh, Mahasiswa Tuntut Jokowi Minta MaafDemonstrasi mahasiswa di Palembang diwarnai aksi lembar botol dan batu (IDN Times/Rangga Erfizal)

Masa demonstrasi tak hanya bertitik pada penundaan pemilu. Mereka mendesak Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia usai wacana perpanjangan masa pemerintahan. Menurut mahasiswa, hal tersebut melukai perjuangan reformasi dan demokrasi yang mengorbankan banyak darah pada 1998 silam.

"Kami ingin Presiden Jokowi meminta maaf atas wacana 3 periode, serta mencopot menteri yang telah menyarankan hal tersebut," beber dia.

Gerakan gabungan antar mahasiswa se-Sumsel yang tergabung dalam beberapa kelompok, sepakat menolak kenaikan harga bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), serta menolak kenaikan PPN 11 persen.

Selain itu juga para mahasiswa turut menolak pemindahan IKN Nusantara, menolak pemenjaraan dan kriminalisasi aktivis, serta tuntutan konflik agraria yang semakin luas dan tidak tertangani.

Baca Juga: Ada Demonstrasi Mahasiswa di Palembang, Hindari Jalan dan Titik Ini

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya