Wisma Atlet Ditutup, 16 RS Palembang Siap Tampung Pasien COVID-19

Pengaruh penutupan rumah sehat di Jakabaring

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Gubernur nomor 044/SE/Dinkes/2020, tentang penghentian operasional Rumah Sehat COVID-19 di Wisma Atlet Jakabaring, 31 Agustus mendatang.

Menanggapi kebijakan itu, Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan menyebutkan, pihaknya mempersiapkan sejumlah rumah sakit untuk menampung pasien yang dirawat dari Rumah Sehat COVID-19.

"Kami optimalkan pemindahan pasien isolasi ke rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai penanganan COVID-19. Baik ODP, PDP dan OTG yang dalam hal ini sudah ditetapkan sebagai kasus Suspect, Probable, ataupun positif COVID-19," ujarnya, Senin (10/8/2020).

1. Tes swab dilakukan di rumah sakit

Wisma Atlet Ditutup, 16 RS Palembang Siap Tampung Pasien COVID-19Ilustrasi swab. IDN Times/ Muchammad

Yudhi mengatakan, Rumah Sehat COVID-19 di Jakabaring tidak lagi menerima pasien mulai hari ini, Senin (10/8/2020). Pihak yang sudah melakukan uji kesehatan dan masuk dalam kategori pasien COVID-19, akan langsung diajukan ke rumah sakit rujukan.

"Pasien dengan gejala baik ringan maupun berat yang telah menjalani swab, proses isolasi akan dialihkan ke Rumah Sakit," kata dia.

Baca Juga: Wisma Atlet Palembang Setop Tampung OTG, ODP, dan PDP

2. Siap sediakan rumah sakit darurat jika terjadi lonjakan kasus

Wisma Atlet Ditutup, 16 RS Palembang Siap Tampung Pasien COVID-19Ilustrasi Test Swab (Dok. IDN Times)

Berdasarkan data yang tercatat di Dinkes Palembang, RS yang siap menangani kasus COVID-19 sebanyak 16 rumah sakit. Namun untuk penelitian hasij uji sampel, sebagian rumah sakit masih mengandalkan laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK).

"Karena yang punya lab PCR tidak semuanya, tapi di mana saja menerima termasuk RSMH dan BARI. Kalau ada nanti lonjakkan pasien, kami siap mendirikan lokasi isolasi darurat," jelasnya.

Sambung Yudhi, bila kamar rawat inap di RS rujukan penuh, RSUD BARI milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bakal menyediakan rumah sakit tambahan.

"Kita bisa gunakan halaman depan dan belakang untuk isolasi pasien," sambungnya.

3. Orang tanpa gejala boleh isolasi di rumah dengan pengawasan

Wisma Atlet Ditutup, 16 RS Palembang Siap Tampung Pasien COVID-19Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 di Palembang, Yudhi Setiawan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sejauh ini pemeriksaan pasien dengan gejala ringan bisa dilakukan di Puskesmas, atau fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya seperti balai pengobatan, praktik dokter mandiri.

"Gejala ringan dan berat isolasi di RS, tapi kalau dia tanpa gejala tetap isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan," ujar dia.

Yudhi menambahkan, isitilah ODP dan PDP kini tak dipakai dan diganti dengan Suspect serta Probable. Suspect adalah pasien ODP atau PDP yang punya gejala ringan dan berat.

"Sementara Probable adalah pasien PDP yang tidak sempat diambil swab dengan berbagai alasan," timpal dia.

4. Pasien di Rumah Sehat Jakabaring tersisa 33 orang

Wisma Atlet Ditutup, 16 RS Palembang Siap Tampung Pasien COVID-19Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) dijadikan sebagai Rumah Sehat untuk Orang Dalam Pemantauan atau ODP. (IDN Times/Deryardli Tiarhendi)

Staf Operasional PT JSC, Afriandi Gunawan melanjutkan, data terakhir terhitung 8 Agustus 2020, Rumah sehat di Jakabaring Palembang masih mengisolasi puluhan pasien COVID-19 di gedung yang berbeda-beda setiap kasusnya.

"Total ada 33. Rinciannya Tower 8 untuk PDP Center ada 9 orang, Tower 7 ada 5 orang, Tower 6 sebanyak 11 orang. Kemudian untuk ODP Center di Gedung A ada 7 orang dan Gedung B ada 1 orang," tandas dia.

Baca Juga: Hasil Studi: Kepercayaan Warga Palembang akan Bahaya COVID-19 Memudar

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya