Waspada Peralihan Musim, Sumsel Berpotensi Hujan 21 Juni

- Wilayah dataran tinggi berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang
- Potensi banjir di wilayah dataran rendah perlu diwaspadai, terutama di daerah padat permukiman
- Suhu udara berkisar antara 14–33 derajat celsius, kelembapan tinggi memicu ketidaknyamanan dan potensi hujan lebat, arah angin dominan dari tenggara
Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada akhir pekan ini, Sabtu (21/6/2025). Sejumlah wilayah di Sumsel berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, yang berisiko memicu bencana longsor dan banjir.
Berdasarkan prakiraan dari Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, kabupaten yang termasuk dalam kategori rawan longsor antara lain Kabupaten Lahat, OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, dan Musi Rawas Utara. Sementara itu, wilayah rawan banjir mencakup Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, dan OKU.
1. Wilayah dataran tinggi berpotensi hujan

Wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang:
Kabupaten Lahat
OKU
OKU Selatan
Musi Rawas Utara
Muara Enim
Empat Lawang
Pagar Alam
Ada tujuh wilayah yang masuk zona risiko tinggi terhadap longsor, terutama pada sore hingga malam hari. Kota Pagar Alam juga berisiko tinggi dengan pola hujan berlanjut dari siang hingga malam.
2. Potensi banjir di wilayah dataran rendah

Wilayah dengan potensi curah hujan tinggi dan akumulasi genangan yang perlu diwaspadai:
Palembang
Ogan Ilir
Musi Banyuasin
Musi Rawas
Muara Enim
OKU
Ada enam wilayah yang diprakirakan akan mengalami potensi banjir lokal, khususnya di daerah dataran rendah atau wilayah padat permukiman. Hujan diprediksi akan terjadi mulai dari siang hingga dini hari.
3. Prakiraan umum suhu, arah angin dan kelembapan

Suhu udara di Sumsel berkisar antara 14–33 derajat celsius, tergantung lokasi (Pagar Alam terdingin, Palembang terpanas). Kelembapan tinggi di semua wilayah, rata-rata di atas 90 persen, memicu ketidaknyamanan dan potensi hujan lebat.
Arah angin dominan dari arah tenggara dengan kecepatan 12–20 km/jam, yang turut mempengaruhi potensi badai lokal di sore hari.