Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Kayuagung Diteror Buaya, BKSDA Tinjau Langsung Sungai Komering

BKSDA Sumsel saat meninjau Sungai Komering. (Dok. BKSDA)

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumsel turun ke lapangan dan meninjau langsung lokasi Sungai Komering yang ada di Kayuagung. Kedatangan BKSDA ini guna melihat langsung kondisi Sungai Komering yang dari laporan adanya kemunculan buaya.

Sebelumnya, warga yang bermukim di pinggiran Sungai Komering tepatnya wilayah Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sempat resah dengan kemunculan buaya. Hewan reptil itu sempat warga di Kelurahan Mangunjaya Kecamatan Kayuagung, atau tepatnya saat air tidak terlalu tinggi.

1. BKSDA mendapati air sungai kotor

Ilustrasi buaya. (Pixabay.com/D. MZ)

Perwakilan Tim BKSDA Provinsi Sumsel, Sukirno mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah Kabupaten OKI yaitu BPBD dan Dinas Perikanan sudah menyusuri pinggiran Sungai Komering. 

"Dari hasil penelusuran, kami mendapati kondisi Sungai Komering di Kayuagung sangat kotor. Hal ini menjadi salah satu pemicu kemunculan buaya ke permukaan, padahal masyarakat masih menggunakan sungai ini untuk aktivitas sehari-hari," ujarnya, Rabu (20/11/2024).

2. Buaya melakukan migrasi di musim penghujan

Ilustrasi buaya. (Pixabay.com/Sasin Tipchai)

Pihaknya berencana memasang plang imbauan di pinggir sungai maka agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Jadi masyarakat diingatkan bahwa Sungai Komering rawan ada buaya.

"Hewan liar buaya ini biasanya di musim penghujan seperti sekarang akan mengadakan migrasi. Atau bisa jadi karena habitatnya terganggu, sehingga karena itu masyarakat terlihat kemunculannya," ungkapnya.

3. Sampah bangkai hewan picu buaya muncul ke permukaan

Ilustrasi buaya. (Pixabay.com/Marcel Zihlmann)

Selain itu, kemunculan buaya ini juga dikarenakan akibat kelalaian warga sendiri, seperti sering buang sampah di sungai. Sampah yang dibuang berupa bangkai hewan anjing, kucing, kambing, ayam dan lainnya. 

"Jadi kemunculan buaya itu ada sebabnya. Untuk sampah bangkai hewan inilah yang bisa menjadi mengundang kemunculan buaya. Maka itu kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai," tegas Sukirno.

4. Buaya lebih agresif di malam hari

Ilustrasi buaya. (Unplash.com)

Sukirno juga mengingatkan, untuk hewan liar buaya ini diketahui sangat agresif di malam hari. Jadi kepada masyarakat yang juga sebagai nelayan yang selalu menangkap ikan malam hari selalu berhati-hati. 

"Kami tidak mau masyarakat menjadi korban oleh hewan buaya, jadi selalu berhati-hati dan waspada saat berada di sungai," kata dia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us