Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wako Palembang: Banjir Terjadi karena Gotong Royong Terhenti

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Curah hujan yang tinggi pada Rabu (1/9/2021) membuat debit air tak mampu diatasi pompa dan membuat sejumlah wilayah di Palembang banjir. Bahkan muncul titik genangan baru seperti di Bukit, Kecamatan Ilir Timur I dan Simpang DPRD Kota Palembang.

"Jadi genangan air berpengaruh karena curah hujan tinggi. Titik-titik baru (banjir) terjadi karena selama masa pandemi ini kita tidak melakukan gotong royong. Saluran kita banyak sampah dan aliran air terhambat," ujar Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo, Kamis (2/9/2021).

1. Program gotong royong terhenti karena situasi pandemik

Situasi di pinggiran Sungai Musi bawah Jembatan Ampera Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut orang nomor satu di Palembang ini, aktivitas gotong royong terhenti karena masih dalam kondisi pandemik COVID-19 yang tidak dianjurkan untuk mengumpulkan kerumunan. Sementara gotong royong membutuhkan tenaga banyak orang untuk membersihkan saluran air.

"Karena kan kita mengurangi kerumunan. Sedangkan gotong royong butuh orang yang membantu sebanyak-banyaknya," kata dia.

2. Pemkot palembang berkoordinasi masalah banjir dengan Balai Jalan Nasional

Ilustrasi situasi aktivitas kota Palembang di pinggiran Sungai Musi bawah Jembatan Ampera (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain pengaruh program gotong royong dari Pemerintah Kota (Pemkot) yang belum efektif lagi, genangan air turut dipengaruhi pembangunan di sepanjang jalan aliran Sungai Sekanak Lambidaro.

"Soal banjir dan pembangunan ini sudah kita koordinasi dengan Balai Jalan. Rencana ke depan bakal ada kolam retensi tambahan untuk aliran air," timpalnya.

3. Pemkot Palembang janji evaluasi pompa air

Wali Kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Harnojoyo mengaku, banjir dan genangan air yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga disebabkan kinerja pompa air yang tak berfungsi efektif. Kemampuan pompa menahan air tidak maksimal karena mengalami mati listrik.

"Kita akan evaluasi masalah pompa ini. Memang kalau curah hujan tinggi seharian, debit air tidak tertampung. Makanya kita lanjutkan pengerjaan kolam retensi untuk menampung air," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us