Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wako dan Wawako Palembang Beda Pendapat Soal Lift di Jembatan Ampera

Jembatan Ampera ikon kota Palembang. (IDN Times/Deryardli Tiarhendi)

Palembang, IDN Times - Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, menyambut baik rencana pemasangan lift atau tangga otomatis di Jembatan Ampera. Pernyataan Finda berbeda dengan Wako Harnojoyo, karena menyebutkan perlu kajian lebih lanjut dalam aspek keamanan.

"Manfaatnya (pemasangan lift) masyarakat bisa melihat arus lalu lintas di perairan Sungai Musi dari atas," ujar Finda, Selasa (15/11/2022).

1. Pemasangan lift sebagai langkah perbaikan ikon kota

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda (IDN Times/Dokumen Kominfo Palembang)

Menurut dia, pemasangan lift di Jembatan Ampera harus didukung. Sebab selain memberi kesan berbeda pada ikon Bumi Sriwijaya, tangga otomatis itu dapat menambah nilai jual Kota Palembang.

"Kami mendukung perbaikan lift Jembatan Ampera, karena ini salah satu perbaikan ikon kota. Jika ada perubahan baik di Palembang, tentu harus disambut baik," katanya.

2. Pemasangan lift harus melibatkan dinas kebudayaan

Situasi di atas Jembatan Ampera Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua Perkumpulan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Palembang, Retno Purwati, menyebut pemasangan lift di Jembatan Ampera perlu kajian akademis untuk meminimalisir kemungkinan kerusakan pada keaslian struktur.

Apalagi Jembatan Ampera sudah berusia lebih dari 50 tahun yang menghubungkan Kota Palembang bagian hulu dan hilir, dengan status objek yang memenuhi kriteria sebagai cagar budaya (ODCB).

"Tidak boleh langsung pasang atau bangun saja. Mesti melewati kajian yang melibatkan para ahli teknik arsitektur, dan juga berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan," jelasnya.

3. Tak ingin Jembatan Ampera sebagai cagar budaya menjadi rusak

Jembatan Ampera (Instagram.com/attarghifari)

Pemasangan lift Jembatan Ampera merupakan inisiasi Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional Wilayah III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perencanaan kerja sudah dimulai Agustus 2022 lalu.

Retno dan TACB Palembang berharap keterbukaan dari instansi Balai Jalan, khususnya untuk melakukan kajian secara menyeluruh sehingga peruntukannya bisa lebih tepat sasaran.

"Banyak hal-hal lain yang mesti dipertimbangkan agar jangan sampai inisiasi ini merusak citra Jembatan Ampera sebagai landmark Palembang dan ODCB," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us