Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TPID Sumsel Dorong Kemandirian Stok Bawang Merah Jelang Nataru

ilustrasi bawang merah (pixabay.com/Hans)
ilustrasi bawang merah (pixabay.com/Hans)
Intinya sih...
  • TPID Sumsel menciptakan kemandirian stok bawang merah jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
  • Peningkatan produksi lokal bawang merah di Sumsel mencapai 15,7 ton per hektare dengan penerapan teknologi budidaya efisien.
  • Bank Indonesia memberikan dukungan kepada petani di Pagar Alam dengan bantuan bibit bawang merah dan cultivator serta peningkatan kapasitas petani melalui kegiatan studi pembelajaran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatra Selatan (TPID Sumsel) mendorong kemandirian pasokan dan stok komoditas bawang merah jelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

"Peningkatan produksi lokal menjadi langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah Sumsel Bambang Pramono dalam keterangan rilis yang diterima, Kamis (20/11/2025).

1. Panen bersama berlangsung di Dempo Utara

Panen bersama bawang merah di Pagar Alam (Dok. BI Sumsel)
Panen bersama bawang merah di Pagar Alam (Dok. BI Sumsel)

Langkah strategis menyiapkan kecukupan pasokan bawang merah di Sumsel, lanjutnya, seiring dengan tujuan pemerintah daerah yang tak ingin menggantungkan kesediaan stok dari provinsi lain. Salah satu upaya mencapai usaha itu, TPID Sumsel menggelar panen bersama di Pagaralam.

Diketahui, untuk memperkuat ketahanan pangan daerah serta mendukung pengendalian inflasi di Sumsel, TPID bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam melakukan kegiatan Panen Bersama Bawang Merah di Kecamatan Dempo Utara, pada Sabtu (15/11/2025) lalu.

2. Bawang merah di Sumsel masih mengalami defisit

bawang merah
bawang merah (pixabay.com/iUseuPic)

Hasil dari panen tersebut, lanjut Bambang mencatat produksi panen bawang merah mencapai 15,7 ton per hektare atau meningkat 15 persen dibandingkan musim tanam sebelumnya. Peningkatan itu kata dia, tidak terlepas dari penerapan teknologi budidaya efisien, seperti penggunaan benih unggul yang bersertifikat, sprayer, mulsa plastik, dan pupuk organik.

"Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang masih mengalami defisit di Sumsel, dengan memperkuat produksi di Pagaralam Alam, tekanan inflasi dapat ditekan dari sisi pasokan," jelas dia.

3. BI Sumsel berikan bantuan ke kelompok tani di Pagar Alam

BI Sumsel berikan bantuan ke gapoktan di Pagar Alam (Dok. BI Sumsel)
BI Sumsel berikan bantuan ke gapoktan di Pagar Alam (Dok. BI Sumsel)

Selain menggenjot kecupukan pasokan, Bank Indonesia yang merupakan bagian TPID Sumsel juga memberikan dukungan kepada para petani di Pagar Alam demgan pemberian bantuan berupa bibit bawang merah dan cultivator, kepada masing-masing kelompok tani.

Serta jelas Bambang, BI Sumsel turut memfasilitasi peningkatan kapasitas petani melalui kegiatan studi pembelajaran ke Solok dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar).

Sementara kata Wakil Wali Kota Pagar Alam Bertha, kolaborasi panen bersama bawang merah telah menghasilkan capaian nyata bagi para petani, sekaligus turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan di daerah.

"Potensi sumber daya alam yang subur, dukungan pemerintah daerah dan semangat para petani menjadi modal penting untuk mewujudkan keseimbangan antara sektor pertanian dan pariwisata," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Keluarga Guru Tewas di OKU Tolak Autopsi, Jenazah Dibawa ke Lampung

20 Nov 2025, 17:42 WIBNews