Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TMC Diperpanjang, Sejumlah Daerah Sumsel Diguyur Hujan Buatan

(Tim Manggala Agni saat berupaya memadamkan api di desa Serdang kecamatan Pampangan OKI) IDN Times/istimewa

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) kembali memperpanjang Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada 13-17 Oktober 2023. TMC diklaim mampu memancing awan hujan hingga beberapa daerah di Sumsel turun hujan.

"Alhamdulillah kita dapat memperpanjang atas usaha dan atensi Pak Gubernur yang meminta kepada pusat agar TMC diperpanjang sampai 17 Oktober. Selain atensi Pak Gubernur, BMKG juga menyebut ada potensi awan hujan di tanggal-tanggal tersebut," ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Sabtu (13/10/2023).

1. ISPU langsung mengalami penurunan

Kabut Asap menutupi Kota Palembang pagi ini, Jumat (1/9/2023). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Iqbal menerangkan, perpanjangan masa TMC diharapkan dapat terus menciptakan hujan buatan. Sejumlah daerah seperti Kabupaten Musi Rawas (Mura), Penukal Abab Lematang Ilir (PLI), Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Kabupaten Muara Enim, serta Kota Lubuk Linggau, dilaporkan telah diguyur hujan.

"Alhamdulillah dari yang kemarin sangat efektif. Kita bisa melihat dari titik hotspot, ISPU juga mengalami penurunan yang jauh karena ada beberapa kabupaten turun hujan," jelas dia.

2. Semai garam sehari tiga kali

TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan dua pesawat untuk melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) agar bisa meminimalisasi cuaca ekstrem. (www.instagram.com/@militer.udara)

Selama proses TMC berlangsung, pihaknya terus memantau potensi awan hujan di langit Sumsel. Dalam satu hari, BPBD Sumsel dapat menyemai garam hingga tiga kali dengan jumlah 1 ton tiap sekali sorti.

"Tergantung potensi, kadang maksimal tiga kali sehari, tergantung awan hujan," jelas dia.

3. Upaya ekstra penanganan di wilayah gambut

Lahan gambut. Foto dok

Pihak BPBD Sumsel saat ini berfokus pada penanganan karhutla di dua lokasi, seperti lahan gambut dan lahan mineral. Kedua lahan harus dilakukan pemadaman dengan cara berbeda, karena pemadaman lahan mineral bisa dengan menurunkan tim pemadaman darat.

"Namun untuk lahan gambut perlu upaya darat dan udara. Api yang masih kecil dan meluas bisa dipadamkan dengan water bombing. Selanjutnya bisa dengan darat, namun memang kendalanya di pasokan air," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us