Salimin JCH Asal OKUT Berangkat Usia 93 Tahun, Sehat Tak Minum Kopi

- Salimin, jemaah calon haji (JCH) 93 tahun asal OKUT, berangkat ke Tanah Suci tanpa bantuan tongkat atau kursi roda
- Berjalan perlahan menemani istri yang duduk di atas kursi roda, Salimin dan Sumini menjadi pasangan suami istri tertua dari OKU Timur
- Salimin, transmigran asal Sumsel, tak mengonsumsi gula sejak muda dan berharap bisa pulang bersama istri setelah haji
Palembang, IDN Times - Tanpa tongkat dan bantuan kursi roda, Salimin turun dari bus rombongan jemaah calon haji (JCH) asal Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) menuju lintasan fast track pelayanan JCH prioritas khusus lanjut usia (lansia).
Berjalan perlahan menemani istrinya Sumini, Salimin mendampingi kekasih halalnya yang duduk di atas kursi roda. Tiba di area prirotas, Salimin dan Sumini langsung dilayani pengecekan identitas hingga pemberian gelang tanda kelompok terbang (kloter) 1.
1. Salimin mendaftar haji dibantu sang anak

Kata Salimin, hingga akhirnya mendapatkan kesempatan berangkat ke Tanah Suci, dia dan istri harus menunggu lima tahun sejak awal mendaftar. Salimin dan Sumini jadi pasangan suami istri (pasutri) tertua dari OKU Timur.
"Didaftarkan anak. Anak saya tujuh," ujarnya.
Menabung uang hasil bertani di OKU Timur, Salimin sehari-hari mengurus sawah untuk hasil produksi gabah dan padi, yang kemudian hasil itu dia jual ke masyarakat.
2. Tak minum kopi bikin badan lebih sehat

Tampak gagah tanpa alat bantuan saat berjalan, Salimin ternyata konisten tak mengonsumsi gula sejak muda. Tujuannya, agar ketika usia senja dia tidak terkena sakit dan masih sehat walafiat.
"Ora minum kopi, air putih tok," kata dia dengan bahasa Jawa.
Salimin memang orang transmigran. Dia sudah dari muda tinggal di Sumatra Selatan (Sumsel), bahkan sebelum menikah dengan istrinya Sumini.
3. Berharap pulang bersama istri

Salimin Dul Kemis, merupakan nama lengkapnya. Kemis kata dia, memiliki arti lahir di hari Kamis. Salimin lahir tahun 1932. Kini usianya 93 tahun dan masih kuat beraktivitas di kebunnya. Meski tak lagi mencangkul untuk menanam benih padi.
Salimin mengaku sangat senang masih berkesempatan ke Tanah Suci bersama istrinya yang terpaut selisih usia 17 tahun. Istri Salimin saat ini berumur 76 tahun. Dia pun berharap bisa pulang ke Sumsel menjadi haji mabrur dan tetap bersama sang istri.
"Insyaallah sehat, bisa pulang bersama istri dan makan sayur rebus bareng lagi," jelasnya.