Palembang, IDN Times - Sidang dugaan kasus korupsi akuisisi PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam (BA) batal digelar hari ini, Senin (22/1/2024). Saksi yang dipanggil sebagai konsultan PT Bahana Securities (BS) dalam proses akuisisi berhalangan hadir.
Ketua Majelis Hakim yang diketuai Pitriadi, memutuskan menunda sidang hingga Senin (29/1/2024). Menurut informasi, perwakilan PT BS tak bisa hadir di persidangan karena tugas mendadak.
Kuasa hukum empat terdakwa mantan petinggi PT BA, Gunadi Wibakso, mengatakan sudah ada 16 saksi yang dipanggil dalam kasus dugaan korupsi akuisisi PT SBS melalui anak perusahaan PT BA yakni, PT Bukit Multi Investama (BMI).
"Kami sudah menyiapakan pertanyaan (Saksi dari PT BS), karena kami sudah menerima Berita Acara Pemeriksaannya (BAP)," jelas dia.
Gunadi menyebut, seharusnya agenda sidang membahas uji kelaikan proses akuisisi saham PT SBS oleh PT BMI. Hal ini diharapkan menjadi bukti tambahan bagi para terdakwa mengenai proses akuisisi yang telah dilakukan.
"Akuisisi justru membawa manfaat yang besar bagi PT BA. Pertama, PT BA terhindar dari ketergantungan jasa pertambangan, sehingga tidak lagi kesulitan dalam menentukan tarif jasa pertambangan," jelas dia.
Selanjutnya, proses akuisisi dinilai berhasil menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan PT BA jika memakai kontraktor pertambangan batu bara. Nilainya pun bisa mencapai ratusan miliar per tahun.
"Jika diakumulasi mencapai triliunan Rupiah. Dengan akuisisi ini, PT BA bisa melakukan penghematan dari efisiensi yang ada," jelas dia.
Dari 16 saksi yang sudah dipanggil, ia menyebut fakta bahwa langkah akuisisi saham PT SBS berdampak positif terhadap peningkatan produksi PT BA, ekuitas, serta laba perusahaan.
"Akuisisi juga dilakukan secara proper dengan ketentuan hukum berlaku dan tidak ada yang dilanggar," klaim Gunadi.