Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peresmian SPKLU di Palembang kedua untuk pengisian kendaraan listrik. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI/

Palembang, IDN Times - Palembang diproyeksi menjadi pasar baru penggunaan kendaraan listrik. Langkah serius Perusahaan Listrik Negara (PLN) mewujudkan energi listrik ini dengan meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) kedua di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.

Sebelumnya, SPKLU sudah berdiri di kantor PT PLN Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB), Jalan Kapten A Rivai. Peresmian SPKLU sejalan dengan langkah Pemrpov Sumsel mengeluarkan Pergub nomor 25 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

"Pergub ini menjadi dukungan bagi perluasan penggunaan kendaraan listrik di Sumsel, khususnya Palembang," ungkap General Manager PT PLN WS2JB, Bambang Dwiyanto, Selasa (18/1/2022).

1. Bahan bakar listrik lebih murah

Peresmian SPKLU di Palembang kedua untuk pengisian kendaraan listrik. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI/

Menurut Bambang, energi listrik akan menggantikan energi terbarukan di masa mendatang. Energi listrik merupakan bahan bakar yang lebih hemat dibandingkan fosil. Bambang menyebutkan, biaya pengisian hanya sepertiga dari bahan bakar minyak saat ini.

"Kalau kendaraan minyak butuh 1 liter BBM untuk menempuh perjalanan 8 kilometer dengan biaya Rp10.000, maka kendaraan listrik hanya butuh biaya Rp2.450 dengan rincian 1 kWh untuk jarak 8 kilometer," beber dia.

Bambang menjelaskan, biaya pengisian di SPKLU sebesar Rp2.450 per kwh. Untuk satu unit mobil, biasanya menghabiskan uang  sekitar Rp73.500, sebab kapasitas baterai mobil listrik umumnya mencapai 30 kwh.

2. Energi listrik dianggap ramah lingkungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di