Pemprov Sumbar Masih Tunggu Data Warga yang Ada di Iran dari Kemenlu

- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat masih melakukan pendataan terkait jumlah warga Sumatra Barat yang ada di Iran.
- Pendataan dilakukan melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengetahui jumlah warga Sumbar di Iran.
- Tidak terdata nya warga Sumbar di Iran disebabkan mayoritas agama Syiah yang dianut masyarakat di sana dan konflik antara Iran dan Israel yang sedang memanas.
Padang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat masih melakukan pendataan terkait jumlah warga Sumatra Barat yang ada di Iran saat ini sedang berkonflik dengan Israel.
"Kami masih melakukan penelusuran soal jumlah warga kita yang ada di Iran," kata Kepala Badan Penghubung Sumatera Barat, Aschari Cahyaditama saat dihubungi IDN Times, Rabu (18/6/2025).
Ia mengungkapkan, dengan penelusuran yang dilakukan nantinya pihaknya dapat mengetahui berapa warga Sumbar yang ada di negara yang tengah berkonflik tersebut.
1. Telusuri dari Kementerian Luar Negeri

Ari mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan penelusuran melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) soal jumlah warga Sumbar yang ada di Iran.
"Jika sudah ada data dari Kemenlu nantinya akan kami informasikan lebih lanjut soal hal ini," katanya.
Ia mengatakan, Pemprov Sumbar tidak memiliki data jumlah warga Sumbar yang berada di Iran baik untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun mahasiswa.
2. Kenapa warga Sumbar tak terdata di Iran?

Ari mengungkapkan, tidak terdatanya masyarakat Sumbar yang ada di Iran berkaitan dengan mayoritas agama Syiah yang dianut oleh masyarakat di sana.
"Kalau di Sumbar ini kan Syiah itu masih belum diterima oleh masyarakat. Dikhawatirkan nanti masyarakat akan berpandangan lain terhadap PMI atau mahasiswa yang berada di sana," katanya.
Menurutnya, hal tersebut membuat warga Sumbar tidak terdata di Pemprov dan hanya terdata oleh Kemenlu saja untuk keberangkatan ke Iran selama ini.
3. Konflik Iran dan Israel

Seperti diketahui, konflik antara Iran dan Israel saat ini masih terus memanas dan keduanya masih saling melakukan serangan menggunakan rudalnya masing-masing.
Pemerintah Republik Indonesia juga sudah mengeluarkan surat imbauan untuk WNI yang ada di Iran agar mempersiapkan peralatan jika keadaan semakin memburuk.