Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Padang Kekurangan Pasokan Susu Sapi Segar untuk Program MBG

Ilustrasi sapi perah (Foto: IDN Times)

Padang, IDN Times - Kota Padang kekurangan pasokan susu sapi segar yang akan diberikan untuk penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program andalan Presiden Prabowo. Kekurangan produksi susu sapi segar itu, membuat Pemerintah Kota Padang harus mencarikan produksi ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Salah satu menu yang diminta oleh Badan Gizi Nasional (BGN) adalah susu sapi segar yang produksinya sangat terbatas di Kota Padang ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani saat dihubungi, Jumat (17/1/2025).

1. Peternak sapi perah di Padang sangat terbatas

Peternak sapi perah mengambil susu (Foto: IDN Times)

Yoice mengungkapkan, kurangnya produksi susu sapi segar di Kota Padang seiring dengan jumlah peternak sapi perah yang sangat minim di Kota Bengkoang.

"Di Kota Padang hanya ada 2-3 peternak yang memelihara sapi perah dan itu jumlahnya sangat terbatas juga," katanya.

Menurutnya, jumlah sapi perah yang ada di peternakan tersebut hanya sebanyak 3 ekor saja dan tidak terlalu banyak.

"Produksinya kurang lebih hanya 35 liter per hari. Itupun juga dibagi untuk kebutuhan anak sapinya. Sisanya baru dijual," katanya.

Selain itu, para peternak sapi perah tersebut juga sudah memiliki langganannya sendiri untuk menyalurkan hasil produksinya.

Menurut Yoice, di Kota Padang hanya banyak peternak yang memproduksi susu kambing segar. Tetapi, itu tidak bisa digunakan untuk MBG.

"Karena, harga susu kambing itu mahal dan tidak sesuai dengan anggaran dalam program MBG. Jadi memang harus menggunakan susu sapi," katanya.

2. Cari susu sapi ke daerah lain

Kadis Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani (Foto: Dok Yoice)

Untuk memeuhi kebutuhan MBG tersebut, Dinas Pertanian Kota Padang telah mengusahakan dengan menghubungkan BGN dengan pengusaha sapi perah di daerah Kabupaten Solok.

"Kemarin itu kami sudah menghubungkan BGN dengan Sirukam Dairy Farm yang memiliki banyak sapi perah," katanya.

Menurutnya, pihak Sirukam Dairy Farm sudah menyanggupi kebutuhan susu segar untuk program MBG tersebut.

"Dari BGN hitungannya hanya dua kali seminggu untuk siswa Paud, TK, SD, SMP dan SMA. Kemudian ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita," katanya.

Ia mengatakan, BGN memperkirakan untuk sekali pemberian susu itu dibutuhkan sebanyak 572 liter susu segar.

"Kalau dua kali, berarti kebutuhannya sebanyak 1.144 liter dalam sepekan yang harus disiapkan oleh pihak Sirukam Dairy Farm," katanya.

3. Dorong masyarakat beternak sapi perah

Peternak sapi perah mengambil susu (Foto: IDN Times)

Dengan keterbatasan tersebut, Yoice menyatakan pihaknya akan mendorong peternak untuk memelihara sapi perah.

"Tetapi untuk lokasinya harus sedikit sejuk seperti di daerah Pauh. Karena sapi perah itu cuacanya harus sejuk atau dingin," katanya.

Ia mengatakan, Dinas Pertanian Kota Padang akan mengusulkan kepada Kementerian untuk memberikan bantuan sapi perah.

"Nanti kalau ada bantuan dari Kementerian akan kami serahkan langsung kepada peternak yang mau memeliharanya. Karena peluangnya sangat bagus dengan adanya program MBG ini," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us