Lansia di Palembang Diduga Lakukan Penganiayaan Terhadap Anak-Anak

- Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur viral di media sosial setelah pria menampar tiga anak yang masuk ke rumahnya.
- Penganiayaan terjadi setelah ketiga korban kembali mengambil bola yang disimpan oleh pelaku, membuatnya tersinggung dan emosi.
- Keluarga korban telah melapor ke pihak aparat terkait dugaan penganiayaan, sementara pelaku melakukan upaya mediasi dengan pihak RT, RW, dan tokoh masyarakat.
Palembang, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali menjadi sorotan publik usai video rekaman kekerasan viral di media sosial. Rekaman CCTV kekerasan tersebut menjadi perbincangan setelah seorang pria bernama Tukima (60) menampar tiga anak-anak yang sedang bermain bola, Senin (28/4/2025) lali
"Awalnya hanya persoalan sepele, anak-anak main bola, bolanya masuk ke rumah pelaku," Ketua RT 38 Perumahan Kencana Hati, Alang-alang Lebar Palembang, Muhammad Wahyudin, Jumat (2/5/2025).
1. Pelaku tidak terima para korban tertawa

Wahyudin menerangkan, kejadian penganiayaan sendiri terjadii sekitar pukul 16.45 WIB. Sebelum kejadian ketiga korban MR (12), MF (9), dan AR (12) bermain sekitar 200 meter dari rumah pelaku dan tidak sengaja menendang bola hingga masuk perkarangan rumahnya.
Awalnya, Tukima mencoba menegur ketiga korban. Diduga kesal, Tukima mengambil bola tersebut dan menyimpannya di kolong meja. Namun, ketiga anak itu kembali mengambil bola tersebut sambil tertawa.
"Tapi karena bola itu diambil kembali sambil tertawa, pelaku tersinggung dan emosi ," jelas dia.
2. Pelaku mengira diejek oleh korban

Melihat sikap ketiga korban, Tukima pun berang karena merasa diejek hingga akhirnya mendatangi anak-anak tersebut ke rumah mereka dan melakukan aksi kekerasan yang terekam CCTV.
"Setelahnya kejadian pemukulan seperti yang terekam CCTV," jelas dia.
3. Salah satu korban trauma akibat penganiayaan

Menurutnya, keluarga korban telah melapor ke pihak aparat terkait dugaan penganiayaan. Bahkan salah satu korban sudah menjalani visum karena mengalami trauma. Pihaknya kini tengah melakukan upaya mediasi atas permintaan pelaku kepada pihak RT, RW dan tokoh masyarakat setempat.