Ayah dan Anak Bunuh Nelayan di Muba, Motif Kesal Sawit Sering Dicuri

- Masyarakat menemukan jenazah korban di tepi Sungai Musi setelah hilang 4 hari
- Tersangka geram karena sudah beberapa kali kehilangan sawit di kebunnya
- Tersangka bersama anaknya berupaya menyingkirkan jenazag korban ke tepi sungai
Musi Banyuasin, IDN Times -Tim gabungan Polda Sumsel berhasil mengungkap kasus pembunuhan di Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) beberapa waktu lalu. Dua terduga pelaku, yakni ayah dan anak, diringkus setelah menghabisi seorang nelayan yang tertangkap basah mencuri buah sawit di kebun milik pelaku.
Kasus ini bermula dari laporan orang hilang yang diterima Polsek Sanga Desa pada 22 Oktober 2025. Korban berinisial RM (39), seorang nelayan yang dilaporkan pihak keluarga telah hilang kontak sejak Sabtu lalu, 18 Oktober 2025.
1. Masyarakat menemukan jenazah korban di tepi Sungai Musi

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, empat hari kemudian masyarakat menemukan jenazah di tepi Sungai Musi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Identifikasi Satreskrim Polres Muba, jenazah tersebut dipastikan identik dengan korban RM berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari.
"Menindaklanjuti temuan itu, tim gabungan yang terdiri dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Satreskrim Polres Muba, dan Polsek Sanga Desa melakukan penyelidikan intensif," ujarnya, Senin (27/10/2025).
Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, penyidik menemukan indikasi kuat keterlibatan dua orang.
"Petugas langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan kedua pelaku di rumahnya di wilayah Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba, pada Minggu dini hari sekitar jam 2,” jelas Nandang.
2. Tersangka geram karena sudah beberapa kali kehilangan sawit di kebunnya

Dir Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Johannes Bangun menambahkan, kedua pelaku masing-masing berinisial MP (44) seorang PNS dan TH anaknya (16) seorang pelajar. Dari tangan mereka, petugas turut menyita barang bukti berupa sepucuk senapan angin, satu kantong amunisi, dan sepasang sepatu bot yang diduga digunakan saat kejadian.
“Dari keterangan tersangka MP, ia merasa geram karena sudah beberapa kali kehilangan buah sawit di kebunnya. Saat kejadian, tersangka memang sedang berjaga malam dan memergoki korban sedang menyenteri buah sawit di kebunnya. Tersangka kemudian menembak korban menggunakan senapan angin,” ujarnya.
3. Tersangka bersama anaknya menyingkirkan jenazah korban ke tepi sungai

Usai kejadian, tersangka bersama anaknya diduga berupaya menyingkirkan jenazah korban ke tepi sungai agar tidak ditemukan masyarakat.
"Motif utamanya adalah kemarahan spontan akibat seringnya kebun sawitnya dicuri, namun tindakan tersebut tetap merupakan tindak pidana yang menghilangkan nyawa orang lain,” tegasnya.
Saat ini penyidik masih mendalami peran masing-masing pelaku serta kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam peristiwa tersebut. Keduanya kini ditahan di Mapolres Muba untuk proses hukum lebih lanjut.
"Kami pastikan proses penyidikan berjalan objektif dan sesuai prosedur. Tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tutup Kombes Pol Johannes.


















