Kondisi Terkini Korban Diduga Keracunan MBG di OKI, 8 Masih Dirawat

- Pemkab OKI langsung melakukan peninjauan terhadap para korban yang tengah menjalani perawatan
- Tercatat sebanyak 80 siswa dari beberapa sekolah termasuk SDN 5 dan SMPN 1 Pedamaran jadi korban
- Dugaan sementara, keracunan terjadi karena makanan dikonsumsi melewati waktu ideal penyajian
Ogan Komering Ilir, IDN Times - Jumlah pelajar yang mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pedamaran Kabupaten OKI terus bertambah. Laporan terakhir yang diterima, tercatat ada 80 siswa yang dibawa ke Puskesmas Pedamaran untuk menjalankan perawatan.
Menanggapi kejadian ini, Pemkab OKI langsung melakukan peninjauan terhadap para korban yang tengah menjalani perawatan di Puskesmas Pedamaran dan mengunjungi beberapa siswa yang berobat secara mandiri di rumah, Rabu (3/9/2025).
1. Siswa mengeluh mual, muntah dan sakit kepala

Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, Asmar Wijaya mengatakan, pihaknya sudah melihat langsung kondisi para korban dan berbincang dengan keluarga serta para siswa.
“Kami mendapati keluhan utama seperti sakit perut, mual, muntah, dan sakit kepala. Sebagian besar siswa kini sudah menunjukkan tanda-tanda membaik meskipun ada beberapa yang masih menjalani perawatan di Puskesmas,” ujar Asmar Rabu (3/9/2025) siang.
2. Terbaru ada 80 siswa terdampak keracunan dan dibawa ke Puskesmas

Pihaknya menerima laporan, hingga kini tercatat sebanyak 80 siswa dari beberapa sekolah termasuk SDN 5 Pedamaran dan SMPN 1 Pedamaran yang menjadi korban. Asmar sempat berbincang langsung dengan keluarga dan anak-anak.
"Seperti yang kita lihat tadi, masih ada beberapa yang dirawat dan ada juga yang sudah sembuh dan kembali ke rumah masing-masing. Mereka mengeluhkan sakit perut, mual dan muntah-muntah serta sakit kepala," ucapnya.
3. Sekda dan jajaran langsung sidak ke dapur MBG di Desa Menang Raya

Masih di hari yang sama, Asmar Wijaya bersama Tim Satgas MBG, Kapolsek Pedamaran, Danramil, Plt. Direktur Rumah Sakit, Kepala Puskesmas Pedamaran, Camat Pedamaran dan tim kesehatan lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur penyedia MBG yang berlokasi di Desa Menang Raya, Rabu (3/9/2025).
Dalam sidak, tim meminta keterangan dari ahli gizi mengenai alur penyediaan makanan, mulai dari bahan baku hingga proses penyajian. Dugaan sementara, keracunan terjadi karena makanan dikonsumsi melewati waktu ideal penyajian.
Seharusnya makanan disantap pukul 13.00–14.00 WIB, namun sebagian siswa baru mengonsumsinya sekitar pukul 15.00 WIB, bahkan ada yang dibawa pulang dan dimakan lebih lama.
Ketua Satgas MBG, M. Lubis, menyampaikan, program MBG sejauh ini sudah menjangkau 29 satuan pendidikan dengan total penerima manfaat mencapai 89 ribu anak.
“Kami serius melakukan pemantauan agar kejadian serupa tidak terulang. Satgas akan melakukan monitoring, pembinaan, serta memastikan pelaksanaan program MBG sesuai dengan juklak dan juknis yang berlaku,” tegas Lubis.