Kepala Pelajar Lubuk Linggau Bocor usai Dikeroyok 10 Kakak Kelas

Intinya sih...
- ZI (16) pengeroyokan oleh 10 kakak kelasnya saat pulang sekolah, harus menjalani operasi akibat luka serius di kepala.
- Ibu korban menyatakan anaknya dikeroyok karena diduga pernah membentak kakak tingkatnya, padahal sebelumnya sudah minta maaf.
- Korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, memar bahu sebelah kiri, sakit pada pergelangan tangan kanan dan nyeri pada bagian punggung. Orang tua korban telah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Lubuk Linggau, IDN Times - ZI (16) salah satu pelajar SMA di Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, Kota Lubuk Linggau harus menjalani operasi di rumah sakit akibat luka serius di kepala. ZI menjadi korban pengeroyokan oleh 10 kakak kelasnya pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB saat pulang sekolah.
Akibat kejadian tersebut, ZI mengalami sejumlah luka lebam dan bocor di bagian kepala setelah dipukul menggunakan knuckles besi. Korban kini mendapat perawatan intensif di RS AR Bunda Lubuk Linggau.
1. Korban dikeroyok saat hendak pulang ke rumah
Ibu korban, Rita mengatakan, saat itu anaknya berangkat ke sekolah untuk melaksanakan upacara dalam rangka hari pendidikan nasional (Hardiknas) sehingga tidak ada agenda pembelajaran di hari tersebut.
"Karena tidak belajar, sekitar jam setengah 10 selesai upacara itu dia mau pulang ke rumah. Saat mau ambil motor di parkiran inilah anak saya dikeroyok oleh 10 orang," ujarnya.
Dari pengakuan anaknya, saat itu dirinya ditinju, dipukul bertubi-tubi dan dipukul kepalanya menggunakan knukcle besi sampai bocor. Usai dianiaya korban langsung dibawa ke Rumah Sakit AR Bunda Lubuk Linggau.
2. Korban tengah mengikuti seleksi paskib sebelum dikeroyok
Rita mengaku mendapat kabar anaknya terluka setelah pihak sekolah menelponnya bahwa ZI sudah berada di UGD karena mengalami luka di kepala.
"Anak saya mengaku sempat didatangi kakak tingkatnya sehabis upacara. Mereka memarahi dan menuduh jika anak saya pernah membentak mereka beberapa hari yang lalu," ucapnya.
Sebelum kejadian, korban saat itu tengah mengikuti seleksi Paskibra di TOM (Taman Olahraga Megang). Menurut pengakuan korban, ia memanggil temannya dengan suara yang cukup keras dan bukan membentak. Korban juga mengaku tidak kenal dengan rombongan kakak kelasnya tersebut.
"Sebelum pengeroyokan anak saya sudah sempat minta maaf kalau memang mereka tersinggung karena hal itu. Namun ketika hendak pulang ke rumah langsung dicegat oleh kakak tingkatnya sambil marah-marah dan merangkulnya. Kemudian merek pun langsung memukul anak saya," terangnya.
3. Korban dikeroyok dengan tangan kosong dan knukcle besi
Awalnya rombongan kakak kelas tersebut memukul dengan tangan kosong. Kemudian tiba-tiba ada yang memukul kepala korban dengan knuckle besi sampai kepala korban banyak keluar darahnya. Untungnya ada kakak kelas lainnya yang menolong dan membawa korban ke ruang guru. Namun karena korban hendak pingsan, langsung dibawa guru rumah sakit.
"Kami tak terima dan sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Kami berharap agar para pelaku bisa dihukum atas aksi pengeroyokan tersebut," tegas ibu korban.
4. Polisi sudah proses laporan orangtua korban
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Lubuk Linggau Ipda Kopran membenarkan jika orang tua korban sudah membuat laporan ke Polres Lubuk Linggau Jumat kemarin.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, luka memar bahu sebelah kiri sakit pada pergelangan tangan kanan dan nyeri pada bagian punggung.
"Untuk laporannya sudah kami terima dan saat ini dalam proses untuk kita tindaklanjuti," jelasnya.