Kapolres Way Kanan Minta Maaf Usai 3 Anggotanya Tewas Ditembak

- Engga Depati mengabarkan kondisi lokasi kejadian
- Ghalib masih hidup saat ditemukan pertama kali
- Ada korban lain yang tertembak di lokasi penggerebekan
Palembang, IDN Times - Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang hanya bisa meminta maaf kepada para anggotanya usai penembakan tiga anggota Polsek Way Kanan pascapenggerebekan lokasi judi sabung ayam di wilayah Negara Batin. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kanit 1 Satreskrim Polres Way Kanan, Ipda Engga Depati dalam kesaksiannya di Pengadilan Militer 1-04 Palembang.
"Kapolres menyesali kejadian penembakan tersebut. Setelah itu anggota diperintahkan merapat ke Polsek Negara Batin. Setelah anggota kembali semua, saya, Kapolres dan Kasatreskrim pergi ke Polres Lampung Utara untuk menghadap kapolda," ungkap Engga Depati, Senin (23/6/2025).
1. Sempat video call mengabarkan di lokasi kejadian

Engga menjelaskan, usai penembakan terjadi dirinya segera mengabarkan kondisi di lokasi penggerebekan kepada Kapolres dan Kasatreskrim Polres Way Kanan. Dirinya menjelaskan kondisi pascapenembakan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
"Awalnya saya melihat Bripda Ghalib tergeletak terkena tembakan. Saat itu saya langsung menelpon kapolres dan kasat. Saya awalnya mengabarkan bahwa ada anggota yang tertembak, saya bahkan sempat video call dengan mereka," ungkap dia.
Engga mengaku, awalnya berpisah dengan tim dari Polsek yang melakukan penggerebekan. Dirinya datang dengan mobil Inafis dan parkir lebih jauh dibelakang. Saat itu, dirinya yang turun belakangan melakukan pengejaran terhadap para pelaku pencurian di lokasi sebelum akhirnya mendapat teriakan meminta tolong dari arah gelanggang judi.
"Ada yang teriak Ghalib pingsan. saya langsun ke sana melihat dan mengecek kondisi Ghalib dalam keadaan terlentang," ungkap dia.
2. Sempat saksikan salah satu korban masih hidup

Saat kejadian, Ghalib masih dalam kondisi hidup dan bergerak. Dirinya langsung mendekat ke arah korban untuk melihat kondisi korban yang saat itu sudah mengeluarkan darah dari mulut dan hidung.
"Saat itu terdengar lagi teriakan dari anggota lain bahwa kapolsek kena tembak," ujar dia.
3. Dapat teriakan ada korban lain tertembak

Mendengar kabar ada polisi lainnya yang tertembak, membuat Engga maju ke depan untuk mencek para korban. Dirinya mendapati dua koleganya sudah tergeletak bersimbah darah tak jauh dari lokasi pertama.
"Saya ketemu kanit Resmob. Mayat Ghalib ada disemak-semak. Sedangkan mayat kapolsek Iptu Lusiyanto, dan Bripka Petrus Apriyanto tergeletak di jalan," jelas dia.
Dirinya kemudian kembali menghubungi kapolres dan kasat untuk memberita kondisi di lokasi kejadian. Saat itu, sudah bertambah tiga orang korban dari sebelum dirinya menghubungi pertama kali.
"Usai saya menelpon, Kapolres dan Kasat langsung bilang akan segera merapat," jelas dia.
4. Akui tak lihat siapa penembak ketiga polisi

Dirinya menjelaskan, tidak melihat siapa pelaku penembakan di lokasi kejadian. Dirinya hanya meminta seluruh anggota yang ada di lokasi kejadian untuk siaga dan mencari pertolongan ke tim medis terdekat.
"Sekitar pukul 20.00 WIB baru muncul mobil ambulans, saya perintahkan untuk mengevakuasi korban," jelas dia.