Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jam Jembatan Ampera (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Jam di Jembatan Ampera sering mati atau tidak bergerak, tidak sinkron menunjukkan waktu yang seharusnya.
  • Jam bergerak dengan daya listrik, rencana perbaikan sistem jam terdampak efisiensi anggaran hingga sulit untuk selalu aktif.
  • Pemerintah Kota Palembang mengeluhkan birokrasi perbaikan jam di Jembatan Ampera, ingin agar perbaikan jam segera terealisasi dan berfungsi dengan benar.

Palembang, IDN Times - Jam di Jembatan Ampera Palembang sering dikeluhkan masyarakat karena kerap mati atau tak bergerak. Bahkan waktu di jam tersebut, masyarakat kerap mendapatinya tidak sinkron menunjukkan waktu yang seharusnya. Namun tahukah kalian, jika jam tersebut tidak memakai baterai?

Nah, kondisi inilah yang kadang membuat jam Jembatan Ampera tidak sesuai dengan waktu yang berlangsung. Lalu bagaimana cara agar jam tersebut akur dan sesuai dengan waktu saat ini atau real time?

1. Anggaran perbaikan jam di Jembatan Ampera terkena efisiensi

Ilustrasi aktivitas berkendara di Palembang (instargram a2ampera.bridge)

Menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sumatra Selatan (Sumsel), Nugraha, jam di Jembatan Ampera bergerak dengan daya listrik, sehingga jika ada listrik padam atau turun tegangan jam langsung berhenti dan melambat.

"Tahun 2025, sebetulnya ada pekerjaan perbaikan sistem jam, sehingga tidak bergantung daya listrik. Namun anggaran pekerjaan tersebut terdampak efisiensi," jelasnya, Senin (21/4/2025).

2. Satuan Kerja PJN Wilayah III Sumsel siap memfasilitasi perbaikan jam Jembatan Ampera

Pengunjung Wisata Tower Ampera Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Akibat perbaikan jam berdampak terhadap efisiensi anggaran kata Nugraha, maka penyesuaian jam di Jembatan Ampera dan upaya jam selau hidup dan aktif sesuai real time, menjadi agak sulit.

"Saat ini sedang kami upayakan supaya tetap dapat memperbaiki jam Jembatan Ampera, dengan sumber dana yang ada," kata dia.

Nugraha menambahkan, jika pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ada yang bisa memperbaiki persoalan jam di Jembatan Ampera, tentunya Satuan Kerja PJN Wilayah III Sumsel siap memfasilitasi.

3. Ratu Dewa sebut pernah berupaya memperbaiki jam Jembatan Ampera secara mandiri

(Pemandangan dari atas Tower Ampera) IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sebelumnya Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengeluhkan birokrasi perbaikan jam di Jembatan Ampera. Kata Dewa perbaikan harus melalui proses berbelit. Padahal dirinya ingin agar perbaikan jam segera terealisasi dan berfungsi dengan benar.

"Saya sudah berusaha untuk memperbaiki jam di Jembatan Ampera. Namun harus izin di Balai Jalan Nasional Sumsel dan PJN III," katanya.

Dewa menambahkan, dirinya sering menerima keluhan dari masyarakat, baik melalui media sosial Instagram maupun pesan pribadi di WhatsApp. Banyak warga yang menyayangkan kondisi rusak karena Jembatan Ampera merupakan salah satu ikon Palembang.

"Banyak laporan dari warga yang masuk ke saya, baik lewat DM Instagram maupun WhatsApp pribadi. Mereka meminta agar jam itu diperbaiki karena sangat mengganggu estetika dan citra kota. Ini menjadi perhatian kami, tapi kembali lagi, kami harus mengikuti prosedur yang ada," jelas dia.

Editorial Team