Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hujan Semalaman, Warga Palembang Sahur di Atas Genangan Air

Banjir di Palembang (tangkapan layar)
Intinya sih...
  • Hujan deras sejak Sabtu (8/3/2025) menyebabkan banjir di Palembang
  • Banjir terjadi karena saluran air tersumbat, resapan air lambat, dan hujan intensitas tinggi
  • BMKG memprediksi wilayah Sumsel masih dalam periode musim hujan

Palembang, IDN Times - Warga Palembang terpaksa sahur di atas genangan air, pasca hujan intensitas sedang hingga lebat turun tanpa henti sepanjang malam sejak Sabtu (8/3/2025).

"Karena hujan deres, yang biasanya jarang banjir, kami jadi tergenang. Sahur makan di atas genangan, setelah sahur baru kami bershikan," kata Haripriyatna, warga Palembang di Jalan Demang Lebar Daun, Minggu (9/3/2025).

1. Kawasan Demang Lebar daun Palembang bukan kawasan rentan banjir

Genangan air masuk rumah warga (Tangkapan layar)

Dia mengatakan, akibat hujan deras, rumahnya terendam air dengan genangan tak terlalu tinggi di atas mata kaki dan membuat teras dan ruang tamu rumahnya masuk aliran air yang tidak teraalirkan ke drainase.

Haripriyatna menyebut, kawasan tempat tinggalnya bukan daerah banjir. Namun karena hujan deras, genangan air pun masuk rumah.

2. Pemkot sebut komitmen melakukan pembongkaran bangunan yang menutupi DAS di Palembang

Genangan air masuk rumah warga Palembang (Tangkapan layar)

Laporan Dinas PUPR Palembang, beberapa titik rawan banjir berada di sekitaran Simpang 5 DPRD Provinsi Sumsel, Jalan Veteran, Simpang Polda, wilayah Lemabang, Sekojo, Sekip, Plaju, Seberang Ulu, Gandus dan masih ada di kawasan lainnya.

Pemkot pun sampai saat ini masih konsisten melakukan pembongkaran bangunan yang menutupi Daerah Aliran Sungai (DAS). Bangunan itu menjadi faktor penyebab banjir Palembang. Pembongkaran bangunan di atas DAS dilakukan berdasarkan laporan masyarakat, bersama instansi terkait seperti Satpol PP, camat dan lurah.

3. Banjir Palembang terjadi akibat tiga faktor penyebab

Wako Palembang Ratu Dewa (Dok. RDPS)

Wali Kota (Wako) Palembang Ratu Dewa mengatakan, ada tiga penyebab utama yang membuat sejumlah kawasan banjir saat hujan intensitas tinggi. Beberapa daerah pun sulit surut ketika genangan air terjadi.

"Pertama banyak saluran air yang masih tersumbat, saluran air tidak berfungsi maksimal dan resapan air lambat karena volume air tinggi sehingga sulit mengalami penyusutan," kata dia.

Dia mengatakan, sebagai pemangku kepentingan dan kebijakan, sudah seharusnya bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menuntaskan masalah banjir, termasuk memantau kondisi beberapa kawasan. Tujuannya, agar Pemkot dapat mencari solusi dan memecahkan persoalan yang cukup krusial ini.

"Hujan bertubi-tubi turun dengan intensitas yang sangat tinggi. Saya manusia biasa dan berserta unsur pemerintahan sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi dampak banjir," jelasnya.

4. Sepanjang Maret 2025, Sumsel masih berada di musim hujan

Banjir di TPU Kebun Bunga Palembang (Tangkapan gambar video warga)

Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto menambahkan, memasuki awal Maret 2025 sebagian besar wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) diprediksi berpeluang lebih dari 70 persen terjadi curah hujan (CH) kategori menengah (50-150 mm).

Selanjutnya, di sebagian kecil wilayah wilayah Empat Lawang bagian barat berpeluang lebih dari 50 persen terjadi curah hujan (CH) kategori rendah.

Sedangkan sebagian kecil wilayah Banyuasin bagian selatan, OKI bagian barat, Ogan Ilir bagian utara serta sebagian besar Palembang berpeluang lebih dari 50 persen terjadi curah hujan kategori tinggi.

"BMKG mengimbau masyarakat, bahwa saat ini di Maret 2025, wilayah Sumsel masih berada pada periode musim hujan," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Hafidz Trijatnika
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us