Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gunung Marapi Meletus Lagi Pagi Ini, Suara Dentuman Terdengar Keras

Erupsi Marapi Sabtu (31/12/2023)
Intinya sih...
  • Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) meletus pada Sabtu (30/12/2023) pukul 06.03 WIB, dengan suara dentuman keras.
  • Ketika gunung api aktif, hembusan abu vulkanik dan suara gemuruh adalah hal alamiah, masyarakat diminta tetap mematuhi rekomendasi yang ada.
  • Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas serta mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.

Padang, IDN Times - Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali meletus pada Sabtu (30/12/2023) pukul 06.03 WIB. Letusan kali ini dibarengi dengan suara dentuman keras. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, menyebut seismogram mencatat letusan kali ini dengan amplitudo maksimum 31 milimeter dan durasi kurang lebih 56 detik.

Laporan yang masuk kata Teguh, selain abu vulkanik, erupsi kali ini juga dibarengi dengan suara gemuruh atau dentuman. Hingga laporan ini dibuat, Gunung Marapi masih mengalami erupsi.

"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Juga terdengar suara dentuman," kata Teguh, Sabtu (30/12/2023).

1. Sebut kondisi alamiah

Erupsi Marapi Sabtu (31/12/2023)

Dijelaskan Teguh, ketika gunung api sedang aktif maka hembusan abu vulkanik hingga suara gemuruh atau dentuman merupakan hal yang alamiah. Meski demikian, masyarakat diminta tetap mematuhi rekomendasi yang ada.

"Itu hal alamiah pada saat erupsi (suara dentuman). Sementara untuk arah abu letusan, tergantung dari arah angin serta kecepatan angin. Yang harus dilakukan masyarakat adalah tetap mematuhi rekomendasi," ujar Teguh.

2. Status Gunung Marapi masih Level II

Erupsi Marapi Sabtu (31/12/2023)

Meski demikian, Teguh menyebut jika Gunung Marapi sampai saat ini masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pengunjung, wisatawan maupun pendaki, tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, PVMBG kata Teguh juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Selain itu jika terjadi hujan abu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh. Dan yang tak kalah penting, masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak, agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,"tutup Teguh

3. Gunung Marapi punya lima kawah

Erupsi Marapi, Selasa (10/1/2023). IDN Times/PVMBG

Merujuk dokumen rencana kontingensi dan standar operasional prosedur bencana gunung api yang diterbitkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar pada 2016, Gunung Marapi terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 MDPL.

Di antara tujuh gunung yang berada dalam wilayah administrasi Sumbar yakni Singgalang, Tandikat, Sago, Talamau, Pasaman, Talang dan Kerinci, Gunung Marapi termasuk dalam golongan gunung api yang paling aktif. Marapi punya lima kawah yakni Kaldera Bancah (A), Kapundan Tuo (B), Kabun Bungo (C), Kapundan Bongso (D), dan kawah Verbeek atau Kapundan Tenga (D4).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us