Fee Proyek Dianggap Biasa dan Rutin Diberikan ke Bupati Muba

Palembang, IDN Times - Sidang kasus penerimaan fee proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Musi Banyuasin (PUPR Muba) yang menjerat Bupati Muba non aktif, Dodi Reza Alex, kembali berlangsung hari ini, Rabu (23/3/2022).
Tak hanya Dodi, terdakwa Herman Mayori sebagia Kepala Dinas PUPR Muba dan Kabid SDA PUPR Muba, Eddy Umari, turut dihadirkan secara virtual untuk mendengarkan kesaksian.
Seorang saksi bernama Daud Amri yang menjabat sebagai Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Muba, mengatakan perihal fee sebagai hal yang lumrah di Muba. Setiap berganti kepemimpinan kepala daerah, fee tetap berjalan bagi siapa saja yang menjalankan proyek di Bumi Serasan Sekate.
"Bupati mendapat fee sekitar delapan sampai 10 persen. Kepala Dinas tiga sampai lima persen, dan satu persen untuk Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)," ungkap Daud Amri dalam persidangan, Rabu (23/3/2022).
1. Amplop berisi Rp50 juta diserahkan ke Sekda Muba

Setiap pemenang proyek di Muba akan dibebani fee sebagai tanda sanggup mengerjakan proyek yang telah ditenderkan. Daud mengaku telah menerima dari salah satu terdakwa Eddy Umari sebesar Rp80 juta. Fee tersebut tak diambil seluruhnya oleh Daud Amri.
Dirinya memberikan sekitar Rp50 juta kepada Sekda Muba, Apriadi. Uang dari Eddy tersebut diantarkan Daud secara langsung dan diterima Apriadi.
"Ini pak ada rejeki, saya antarkan langsung uangnya ke ruang kerja pakai amplop besar," ujar dia.
2. Sebut pemenang tender adalah pengantin

Daud menambahkan, terdakwa Eddy Umari menentukan siapa saja pemenang tender proyek. Biasanya calon pemenang tender akan disebut sebagai pengantin.
"Nanti dibilang sudah ada pengantinnya, berarti pemenang proyek, kami tinggal ikuti arahan saja," jelas dia.
3. Ada arahan Bupati Muba ke Eddy Umari

Daud mengaku saat penunjukan PT Selaras Simpati Nusantara (SSN), dirinya mendapat arahan dari Eddi Umari. Sedangkan Eddy Umari mendapat arahan langsung dari Bupati Dodi Reza.
Daud mengaku dirinya hanya mengikuti perintah tersebut. "Saya takut dicopot (dari jabatan)," tutup dia.