Dikeroyok, Wanita Muda Asal Pagar Alam Laporkan Teman ke Polisi

- Kerren Julinda (19) menjadi korban penganiayaan di kamar kostnya oleh teman-temannya, diduga akibat kesalahpahaman.
- Empat orang mendatangi kamar kost Kerren, melakukan kekerasan fisik hingga menyebabkan luka memar di dahi, hidung, bibir, dan tangan.
- Korban merasa terancam karena para terlapor mengancam akan melakukan penganiayaan lanjutan dan berharap laporan cepat diproses.
Palembang, IDN Times - Seorang perempuan muda bernama Kerren Julinda (19) babak belur usai jadi korban penganiayaan oleh teman-temannya di dalam kamar kostnya. Jumat (2/5/2025). Kejadian penganiayaan tersebut diduga dilakukan anak anggota DPRD Pagar Alam akibat kesalahpahaman diantara mereka, yang menyebabkan korban harus mengalami luka memar di dahi, hidung, bibir serta tangan kanan dan kiri lecet akibat penganiayaan tersebut.
"Saya merasa terancam karena para terlapor memposting di video ingin melakukan penganiayaan selanjutnya," ungkap Kerren, Senin (5/5/2025).
1. Kerren mengaku sempat bermasalah dengan salah satu terlapor

Kerren menjelaskan, dirinya memang ada salah dengan salah satu rekan satu kampungnya tersebut. Hal ini menimbulkan ketidaksenangan terlapor karena korban sudah membicarakan tentang hubungan terlapor dan pacarnya.
Dari keterangan Kerren, ada empat orang yang mendatangi kamar kostnya di kawasan Demang Lebar Daun Palembang. Mereka adalah, SW, TN, EL dan SC.
"Awalnya memang saya ada membicarakan terlapor S dan pacarnya dengan teman saya T, tapi ternyata apa yang saya katakan itu sampai ke telinga S, saya sudah sempat meminta maaf, tapi tidak diterima," Jelas dia.
2. Korban sempat melawan namun dikeroyok banyak orang

Kerren mengaku kaget saat para terlapor tiba-tiba datang dan masuk ke dalam kamar kostnya, lalu marah dan melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya. Korban yang hanya seorang diri saat itu tak dapat membela diri dan hanya bisa pasrah.
"S marah saya diam saja, dia menunjuk muka saya dan menampar serta mendorong kening saya. Saya sempat kesal, dan membalas untuk membela diri, tapi justru teman teman nya yang lain ikut memukuli saya, ada yang menjambak, mencakar, menduduki badan saya sampai tidak bisa berontak," jelas dia.
Dengan perlawanan yang diberikan korban membuat para terlapor semakin marah. Hal ini menyebabkan terlapor tambah emosi dan menganiaya korban.
"Sambil menjambak rambut, terlapor juga membenturkan kepala saya ke dinding beberapa kali," jelas dia.
3. Para terlapor mengancam akan melakukan penganiyaan lanjutan

Korban mengaku takut dengan aksi penganiayaan yang dilakukan para terlapor. Hal ini didukung oleh niat mereka untuk kembali mendatangi korban dan mengancam akan melakukan penganiayaan lanjutan.
"Saya berharap laporan saya cepat diproses, sebab terlapor juga sudah mengatakan melalui medsos akan melakukan penganiayaan selanjutnya," jelas dia.
4. Polisi dalami dugaan kasus pengeroyokan

Panit III SPKT Polrestebes Palembang Ipda Yudi Setiawan membenarkan adanya dugaan pengeroyokan terhadap korban. Laporan tersebut saat ini akan ditangani oleh Satreskrim Palembang.
"Laporan akan segera kami kirim ke Unit bersangkutan untuk segera ditindaklanjuti," jelas dia.