Daftar Harga Bapok Naik di Palembang Jelang Tahun Baru, Gula-Minyak

- Kenaikan harga kebutuhan pokok di Palembang terjadi sejak pekan ketiga Desember 2024
- Harga cabai, bawang, dan beras naik drastis akibat musim hujan dan keterlambatan stok
- Pedagang memperkirakan kenaikan harga akan terus terjadi setelah pemerintah menaikkan PPN menjadi 12 persen
Palembang, IDN Times - Sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami lonjakan harga sejak pekan ke-3 bulan Desember 2024. Kenaikan ini dirasakan sejumlah pedagang, pengusaha dan masyarakat di Palembang. Beberapa kebutuhan pokok yang naik secara drastis dipengaruhi beberapa faktor seperti musim hujan, keterlambatan stok bahan pokok.
"Untuk sejauh ini kenaikan seperti cabai, bawang dan beras tergantung masa panen. Kenaikan seperti saat ini juga terjadi pada hari-hari besar keagamaan pada biasanya," ungkap pedagang rumah makan di Palembang, Nurhalizah (62), Selasa (31/12/2024).
1. Pengusaha berpikir naikan harga mulai besok

Dirinya menjelaskan, untuk cabai keriting saat ini menyentuh harga Rp60 ribu per kilogram naik dari Rp40 ribu. Cabai burung Rp75 ribu menjadi Rp40 ribu. Lalu bawang merah naik dikisaran Rp2 ribu dari Rp35 menjadi Rp37 ribu dan bawang putih Rp40 ribu dari sebelumnya Rp36 ribu.
Lalu untuk minyak sayur kita atau minyak curah juga mengalami kenaikan dari Rp14.500 menjadi Rp16.500. Gula pasir Rp17 ribu menjadi Rp18 ribu dan beras selancar per lima kilogram tetap diharga Rp75 ribu.
"Kalau cabai biasa naik sampai Rp100 ribu pada nataru dan puncak musim hujan. Gula naik di kisaran 6 persen, minyak 2,9 persen, bawang merah 5,7 persen dan bawang putih 11 persen," jelas dia.
Dirinya meyakini, kenaikan akan kembali terjadi pada bulan Januari mendatang setelah pemerintah menaikan PPN menjadi 12 persen. Pasalnya beberapa retail di Palembang turut menaikan harga jual dari beberapa produk bahan pokok per 1 Januari 2025 mendatang.
"Mungkin harga-harga mulai naik besok. Sebagai pedagang kita juga masih ragu-ragu untuk mulai menaikan harga atau tidak," jelas dia.
2. Pedagang takut daya beli masyarakat menurun

Hal senada disampaikan pedagang sayur di Pasar Perumnas Palembang Maman (45) yang menyebutkan, kenaikan harga bahan pokok mulai terjadi sejak pekan lalu sebelum masuk Nataru. Menurutnya saat ini harga seperti cabai merah mengalami kenaikan dari Rp25 ribu perkilogram menjadi Rp42 ribu.
Begitu juga bawang merah dan putih sudah mengalami lonjakan dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu perkilogram.
"Kenaikan ini juga karena permintaan yang tinggi jelang akhir tahun," jelas dia.
Maman meminta pemerintah dapat segera melakukan upaya dalam menstabilkan harga bahan pokok. Hal ini dikarenakan kenaikan bahan pokok membebani ekonomi masyarakat terutaman bagi mereka yang bergantung pada pengeluaran sembako. Dirinya pun khawatir kenaikan ini akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
"Jika terus-terusan harga tidak stabil kita takut daya beli masyarakat melemah," jelas dia.
3. Pemerintah pastikan kenaikan bahan pokok karena Nataru

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Efendi mengatakan, kenaikan beberapa bahan pokok yang terjadi di Sumsel dikarenakan permintaan yang tinggi jelang Nataru. Hal ini sudah diperkirakan sebelumnya, di mana kenaikan harga tersebut turut terjadi karena meningkatnya permintaan masyarakat.
"Sebenarnya tidak ada kenaikan yang signifikan. Tapi memang karena permintaan yang tinggi jelang nataru," jelas Ruzuan.
Menurutnya, kenaikan ini masih bersifat terkendali karena beberapa bahan pokok masih dijual di batas harga acuan penjualan (HAP) dan harga pembelian pemerintah (HPP).
"Harga bahan pangan tidak terlalu signifikan. Terpenting adalah menjaga ketersediaan harus cukup dan terus melakukan monitoring serta koordinasi dengan pihak terkait," jelas dia.
4. Upayakan pasar murah untuk tekan harga

Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi memastikan stok pangan untuk kebutuhan Nataru tettap terjaga di tengah permintaan yang tinggi. Pihaknya akan menggelar pasar murah jika diperlukan.
"Pasar murah juga akan diselenggarakan di OKI, Lubuk Linggau, Muara Enim serta daerah lainnya. Bulog juga sudah siap melaksanakan pasar murah untuk menjaga stabilitas harga," jelas dia.