Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
xxx

Palembang, IDN Times - Dua kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar sudah terjadi di Sumatra Selatan (Sumsel). Kebakaran pertama terjadi di pada Februari 2021 lalu, menghanguskan sembilan hektare (Ha) lahan gambut di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Kejadian kedua menghanguskan dua ha lahan mineral di Desa Talang Pangeran Ilir, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir. Kedua lokasi karhutla sejauh ini menjadi wilayah yang rawan setiap tahunnya.

"Sejauh ini masih dalam masa transisi dari kemarau ke hujan, sehingga api masih mudah dipadamkan. Untuk tahun ini berdasarkan prediksi BMKG, Agustus-September adalah puncak kemarau. Memang di tahun ini juga kemarau diperkirakan mundur di bulan Juli," ujar Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Kamis (27/5/2021).

1. Sumsel sudah ajukan TMC ke pusat

Proses TMC di Langit Sumsel tahun 2020 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Pada masa perubahan iklim, pihaknya menilai perlu Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) agar pencegahan karhutla dapat maksimal. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah mengajukan rencana itu melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Status Sumsel juga telah dinaikkan ke Siaga Darurat Karhutla. TMC diharapkan segera dilakukan saat awal musim kemarau, karena kalau sudah masuk kemarau akan sulit dilakukan," ujar dia.

2. Sumsel pantau delapan daerah rawan karhutla

Editorial Team

Tonton lebih seru di