Alat Pengamatan Hujan BMKG Musi Rawas Dicuri, Rawan Risiko Bencana

- Pengadaan komponen baru butuh waktu lama
- Pencurian perangkat BMKG di Sumsel sudah sering terjadi
- Polisi lakukan olah TKP pencurian alat sensor BMKG
Muara Enim, IDN Times - Aksi pencurian alat-alat penting untuk publik semakin marak. Kali ini Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel BMKG melaporkan komponen vital pada instrumen pengamatan hujan otomatis Automatic Rain Gauge (ARG) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukakarya, Musi Rawas lenyap digasak pencuri.
Insiden ini dinilai mengkhawatirkan sebab baterai dan panel surya merupakan komponen krusial untuk pengiriman data curah hujan secara real time terutama menjelang musim hujan yang akan datang. Data curah hujan sangat penting untuk memberikan informasi peringatan dini terkait potensi bencana banjir dan kekeringan meteorologis.
1. Pengadaan komponen baru butuh waktu lama

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, peristiwa pencurian ini terjadi pada (20/8/2025). Proses penggantian komponen yang hilang tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Diperlukan waktu yang panjang untuk pengajuan dan pengadaan perangkat baru, yang akan berdampak langsung pada keakuratan dan ketepatan informasi yang diberikan BMKG kepada masyarakat.
"Beberapa wilayah seperti Musi Rawas, Muratara, dan Lubuk Linggau merupakan zona musim dengan curah hujan tinggi, dengan musim hujan yang biasanya berlangsung dari September hingga Juni. Daerah ini rentan terhadap bencana banjir," ujarnya.
2. Pencurian perangkat BMKG di Sumsel sudah sering terjadi

Ia mencontohkan pada Maret 2025, banjir di Musi Rawas merendam setidaknya 300 rumah dan pada April 2024 hampir 3.000 rumah di Muratara terdampak. Mengingat ancaman ini, peran instrumen BMKG dalam memantau curah hujan menjadi sangat vital.
"Pencurian perangkat BMKG di Sumsel telah menjadi permasalahan berulang. Dalam sepuluh tahun terakhir, tercatat beberapa kasus serupa. Seperti Januari 2025, instrumen Automatic Agroclimatology Weather Station (AAWS) BMKG di OKI menjadi sasaran," jelasnya.
3. Polisi lakukan olah TKP pencurian alat sensor BMKG

Kemudian pencurian komponen baterai dan panel surya tercatat terjadi sebanyak dua kali di Dinas Pertanian Pagaralam, dua kali di BPP Ulu Musi (Empat Lawang), dan satu kali di BPP Buay Madang (OKU Timur).
"Kami menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan instansi daerah dalam menjaga keamanan perangkat meteorologi. Setiap elemen masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mendukung sistem peringatan dini yang efektif demi keselamatan bersama," tegas Wandayantolis.
Sementara itu, pihak kepolisian langsung menindaklanjuti terkait aksi pencurian alat instrumen pengamatan hujan milik BMKG di Balai Penyuluh Pertanian wilayah Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Mura.
"Polsek Jayaloka sudah melakukan cek TKP dan kini sedang dilakukan penyelidikan," kata Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Musi Rawas Ipda Novra.