Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ada Tersangka Baru dari SMA Taruna Indonesia Terkait Tewasnya WK?

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menetapkan tersangka baru terhadap kasus kekerasan siswa SMA Taruna Indonesia Palembang.

Usai pemeriksaan saksi awal atas laporan keluarga WK (14), pihak Kepolisian telah menemukan titik terang terhadap kasus kekerasan di sekolah tersebut. 

1. Polisi bidik pembimbing WK

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Jika sebelumnya tersangka Obby Frisman Arkataku merupakan pembimbing korban DLW (14), maka Polisi masih mendalami keterlibatan pembimbing WK.

Saat masa pembentukan fisik dan mental di SMA Taruna Indonesia Palembang, diketahui ada 105 siswa taruna yang dibagi menjadi empat pleton dalam proses ospek tersebut. Setiap pletonnya memiliki pembimbing atau penanggung jawab yang berbeda.

"Kemungkinan akan ada tersangka baru. Penyidik masih mendalami pemeriksaan, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa atas laporan keluarga WK," ungkap Supriadi, Selasa (23/7).

2. Saksi korban KW berbeda dari saksi sebelumnya

IDN Times/Rangga Erfizal

Pemeriksaan saksi kasus WK yang ditangani unit reskrim Polresta Palembang ini, berbeda dengan saksi yang dihadirkan untuk korban Dlw. Dari pemeriksaan awal tersebut, baru siswa dan orang tua korban yang dipanggil.

"Kemungkinan dalam waktu dekat kita akan menghadirkan pihak sekolah, pembimbing dan guru korban untuk dimintai keterangan. Tentu nanti akan menjadi fakta baru dalam kasus ini," jelas Supriadi.

3. Polisi tetap berpegang bukti rekam medis korban

Dok.IDN Times/Istimewa

Saat korban WK mengalami koma selama 6 hari pascaoperasi usus terbelit, pihak kepolisian meminta bukti visum et repertum atau rekam medis korban selama di rawat. Dengan bukti medis tersebut, jelas Supriadi, akan memudahkan kepolisian dalam mengungkap kasus kematian korban WK, yang diduga juga akibat kekerasan saat ospek.

"Dari situ kan kita bisa tahu penyebab awal mengapa WK dirawat, kan sempat koma dan tidak langsung meninggal. Kalau ternyata memang ada bekas benturan yang disebabkan benda tumpul, hampir dipastikan itu ada penganiayaan," jelas dia.

4. Polisi sudah periksa 9 saksi dan orang tua korban

Kanit Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Yon Edi Winara menuturkan, kasus kematian korban WK terus bergulir, dan pihaknya sudah memeriksa 9 siswa dan keluarga korban untuk pemeriksaan awal.

"Ini masih penyelidikan tahap awal, kita periksa 9 siswa SMA Taruna. Penyelidikan masih dikembangkan dan jumlah saksi yang diperiksa akan bertambah. Belum ada kesimpulan apapun," tutur Yon,

5. Keluarga tetap lanjutkan proses hukum

IDN Times/Rangga Erfizal

Sebelumnya, Kuasa Hukum pihak keluarga WK, Firli Darta bersama ibu korban, Nurainah (42), mendatangi Polresta Palembang untuk memberikan keterangan awal terkait kondisi korban saat dirawat rumah sakit, baik sebelum koma maupun sesudah koma.

"Ibunya dimintai keterangan mengenai apa yang diketahuinya sebelum dan sesudah operasi, terutama saat interaksi korban dan keluarga setelah dilarikan ke rumah sakit," kata Firli.

Pihak SMA Taruna Indonesia Palembang sendiri, sambung Firli, sudah mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban WK. Pihak keluarga juga menerima itikad baik sekolah untuk bersilahturahmi pascakejadian tersebut. Namun, pihak keluarga tidak akan mencabut laporan yang ada.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us